Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten transportasi, PT Blue Bird Tbk (BIRD) cetak kinerja moncer di sepanjang tahun 2022. Lihat saja, pendapatan dan laba bersih BIRD melonjak tajam di tahun lalu.
Asal tahu saja, di tahun 2022, Bluebird mencatatkan laba bersih sebesar Rp 364 miliar, meningkat tajam lebih dari 40 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya di angka Rp 9 miliar.
Pertumbuhan laba bersih yang signifikan diiringi dengan pertumbuhan pendapatan yang tak kalah drastis. Hingga akhir tahun 2022, pendapatan BIRD tumbuh 62% YoY menjadi Rp 3,59 triliun dari sebelumnya Rp 2,2 triliun di tahun 2021.
Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono menjelaskan bahwa tahun 2022 merupakan tahun recovery bagi Blue Bird. Di mana, ada tiga poin besar yang dialami perseroan sekaligus menjadi tonggak pertumbuhan bisnis BIRD tahun lalu.
"Pertama, pemuliahan bisnis yang baik dan terefleksi di laporan keuanan. Kedua, kepercayaan konsumen meningkat. Ketiga, kebebasan mobiltias meningkat, tanpa dukungan perubahan policy kami tidak akan bisa mencapai ini," ungkap Sigit, ketika dijumpai Kontan.co.id Kamis (14/4) lalu.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Akan Tambah Armada Kendaraan Listrik 500 Unit Tahun Ini
Manajemen BIRD menjalankan berbagai strategi dalam mencapai kinerja bisnis tersebut di tahun lalu. Strategi yang diambil utamanya berkaitan dengan penguatan fondasi layanan, seiring dengan pemulihan permintaan paska pandemi Covid-19.
Sigit menyebut, Bluebird mengambil peluang untuk melayani permintaan yang terus bertumbuh dari pelanggan retail maupun korporat melalui layanan mobilitas yang relevan dengan situasi dan kondisi, fitur layanan terintegrasi dan berkualitas terbaik.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan di segala aspek, termasuk integrasi ekosistem melalui aplikasi All New MyBluebird 6, peningkatan utilitas IoT demi pengalaman pelanggan dan layanan pengemudi yang lebih baik, explorasi monetisasi aset, serta secara berkelanjutan terus mengeksplorasi peluang perluasan bisnis demi pertumbuhan perseroan," sebutnya.
Bluebird saat ini beroperasi di 18 kota besar di Indonesia, didukung oleh 54 depo yang tersebar secara nasional. Per akhir tahun 2022, Perseroan mengoperasikan lebih dari 20 ribu armada, naik 4,4% dibandingkan tahun 2021 yang mencakup semua segmen taksi Bluebird.
Pihaknya juga menilik tahun 2023 dengan sikap optimistis. Meski tak membeberkan secara detail berapa target pertumbuhan pendapatan maupun laba yang diincar, Sigit menegaskan bahwa Bluebird tahun ini memasuki fase growing mode.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Siapkan Capex hingga Rp 2 Triliun, Untuk Apa Saja?
Hal itu dibuktikan dengan rencana perseroan yang akan membeli sebanyak 6.000 armada kendaraan, termasuk di dalamnya 200-500 mobil listrik.
"Kendaraan tahun ini paling tidak akan beli 6.000 kendaraan. Tantangannya belum tentu kendaraan ini bisa di supply tapi kami coba kejar. Kendaraan listrik juga akan kami tambah, dan kendraan non taksi dan juga shuttle akan kami tambah," tandasnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News