kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi Garuda Indonesia (GIAA) hadapi dampak virus corona


Rabu, 22 April 2020 / 16:15 WIB
Ini strategi Garuda Indonesia (GIAA) hadapi dampak virus corona
ILUSTRASI. Maskapai Garuda Indonesia


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mempersiapkan sederet strategi untuk menjaga kelangsungan hingga akhir tahun ini. Perusahaan memperkirakan akan menjalani masa terburuk hingga Juli 2020 dan dalam skenario paling buruk diperkirakan tak akan mengangkut penerbangan haji tahun ini.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen menyebutkan periode Mei-Juni seharusnya merupakan high season alias musim puncak bagi industri penerbangan. Namun dengan kondisi saat ini perusahaan harus menyiapkan rencana strategis, dari sisi keuangan dan operasional perusahaan.

Manajemen Garuda menegaskan arus kas atau cashflow merupakan hal yang paling penting untuk menjaga going concern perusahaan.

Baca Juga: Pendapatan Garuda Indonesia (GIAA) anjlok 33% terdampak wabah virus corona

"Garuda Indonesia mempunyai dua kategori biaya yang sangat berpengaruh terhadap pengeluaran kas yaitu biaya tetap yang meliputi biaya sewa pesawat, biaya pegawai, administrasi kantor pusat dan kantor cabang dan biaya variabel penerbangan yang meliputi biaya bahan bakar, biaya kestasiunan, biaya catering, biaya navigasi dan biaya tunjangan terbang bagi awak pesawat," tulis manajemen GIAA seperti dikutip Kontan.co.id, Rabu (22/4).

Dari sisi keuangan GIAA akan melakukan negosiasi dengan lessor untuk penundaan pembayaran sewa pesawat (lease holiday), Memperpanjang masa sewa pesawat untuk mengurangi biaya sewa per bulan, Mengusahakan financing dari perbankan dalam dan luar ataupun pinjaman lainnya.




TERBARU

[X]
×