kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Ini strategi Garuda Indonesia (GIAA) hadapi dampak virus corona


Rabu, 22 April 2020 / 16:15 WIB
Ini strategi Garuda Indonesia (GIAA) hadapi dampak virus corona
ILUSTRASI. Maskapai Garuda Indonesia


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

Selain itu, GIAA juga akan menegosiasikan kewajiban yang akan jatuh tempo dengan pihak ketiga. Perusahaan pekat merah ini juga akan melakukan program efisiensi biaya kurang lebih 15%-20% dari total biaya operasional dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan keamanan penerbangan dan pegawai serta layanan.

GIAA juga mengajukan permohonan dukungan kepada pemerintah selaku pemegang saham perusahaan untuk turut membantu di saat-saat sulit sepeti ini.

Baca Juga: Ini rincian gaji karyawan Garuda Indonesia (GIAA) setelah pemotongan 50%

Adapun dari sisi aspek operasional, manajemen GIAA menegaskan pendapatan penumpang berkontribusi lebih dari 80% dari total pendapatan Garuda. "Dengan adanya penurunan traffic, maka dibutuhkan strategi untuk menurunkan biaya variabel penerbangan yang kami lakukan," tulis manajemen GIAA.

Untuk strategi operasional yakni, pertama mengoptimalkan frekuensi dan kapasitas penerbangan baik penerbangan domestik maupun internasional. Kedua, mengoptimalkan layanan kargo dan aktif mendukung upaya-upaya pemerintah khususnya yang terkait dengan penanganan Covid-19 melalui pengangkutan bantuan kemanusiaan, APD, obat-obatan, alat kesehatan,

Ketiga, GIAA akan menutup rute-rute yang tidak menghasilkan profit.

Keempat, mengoptimalkan layanan charter pesawat untuk evakuasi WNI yang berada di luar negeri serta membantu proses pemulangan WNA untuk kembali ke negara masing-masing dan layanan charter untuk pengangkutan kargo.

Kelima, menunda kedatangan 4 pesawat Airbus A 330 - 900 di tahun 2020. Terakhir, mengembangkan internasional hub (Amsterdam dan Jepang) agar layanan Garuda Indonesia menjangkau seluruh dunia dengan mengoptimalkan layanan interline.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×