kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,21   9,82   1.09%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi Harum Energy (HRUM) bertahan di tengah gejolak pasar batubara


Minggu, 12 April 2020 / 13:45 WIB
Ini strategi Harum Energy (HRUM) bertahan di tengah gejolak pasar batubara
ILUSTRASI. Tambang batubara PT Harum Energy Tbk


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) berupaya memperbaiki kinerjanya di tahun ini kendati tekanan di pasar batubara masih cukup besar.

Direktur Utama HRUM Ray Antonio Gunara menyebut, pihaknya terus mengupayakan efisiensi dalam proses produksi dan mengendalikan biaya-biaya operasional agar kinerja HRUM bisa bertahan di tengah berbagai tantangan. Terutama efek pelemahan harga batubara yang diakibatkan imbas penyebaran wabah virus corona.

Namun, ia belum bisa membeberkan target pendapatan ataupun laba bersih HRUM sepanjang tahun 2020.

Baca Juga: Prospek Harum Energy (HRUM) tergantung siasat efisiensi dalam menghadapi imbas corona

Jika berkaca pada realisasi di tahun lalu, pendapatan HRUM merosot 22,61% (yoy) menjadi US$ 262,59 juta. Adapun laba bersih perusahaan ini terkoreksi 41,82% (yoy) menjadi US$ 18,50 juta.

Selain itu, HRUM juga akan memacu kinerja operasional di tahun ini. Perusahaan tersebut berencana memproduksi batubara sekitar 4 juta ton pada tahun ini. Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan capaian di tahun lalu tatkala HRUM mencetak produksi batubara sedikit di atas 4 juta ton.

Target produksi batubara HRUM di tahun ini memang tidak muluk-muluk. Wajar saja, perusahaan ini mesti selalu mempertimbangkan dinamika pasar batubara global.

“Perusahaan berupaya mengoptimalkan tingkat produksi batubaranya dengan memperhatikan keseimbangan marjin operasi dan keberlanjutan produksi di masa mendatang,” ungkap Ray, Kamis (9/4).

Ray juga mengaku, sampai saat ini pandemi virus corona belum berpengaruh terhadap aktivitas penjualan batubara HRUM, khususnya ke pasar luar negeri.

Di saat yang sama, manajemen HRUM berusaha aktif mencari peluang-peluang perluasan pasar ekspor baru untuk mengantisipasi penurunan permintaan batubara akibat virus Corona. “Terutama pasar di Asia Selatan,” kata dia.

Baca Juga: Pasar Ekspor Harum Energy Tergerus Wabah Corona, Ini Rekomendasi untuk Saham HRUM

HRUM juga masih mencari cara untuk bisa memenuhi kuota wajib domestic market obligation (DMO) batubara di tahun ini. Maklum, HRUM memproduksi batubara yang memiliki kualitas di kisaran 5.400 kcal/kg—5.800 kcal/kg atau berbeda spesifikasi dengan batubara khusus DMO.

Meski tidak dijelaskan secara rinci, perusahaan ini mencadangkan estimasi biaya DMO sebagai upaya memenuhi kewajiban tersebut sesuai peraturan yang berlaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×