Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) di 2020 diprediksi bakal tertekan. Karena itu, perusahaan sudah menyiapkan dua strategi untuk bangkit dari keterpurukan akibat terdampak virus corona.
Dua strategi yang akan dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan restrukturisasi utang dan rasionalisasi tenaga kerja.
Asal tahu saja, gara-gara virus corona, permintaan produk PICO anjlok. Adapun perusahaan harus rela menunda ekspansi pabrik baru di daerah Marunda Jakarta Utara yang rencananya akan melayani permintaan drum steel Pertamina di wilayah Pelumpang.
Direktur PICO Rubianto menjelaskan, dalam menghadapi dampak virus corona, perusahaan akan merestrukturisasi utang dan merasionalisasi tenaga kerja.
Baca Juga: Gara-gara corona, Pelangi Indah Canindo (PICO) diprediksi rugi bersih Rp 38 miliar
"Semua utang bank akan di relaksasi atau restrukturisasi," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (22/6).
Berdasarkan laporan keuangan PICO di kuartal I 2020, tercatat sejumlah bank yang memberikan fasilitas kredit modal kerja, yakni PT Bank QNB Indonesia senilai Rp 314,70 miliar, PT Bank Shinhan Indonesia Rp 26,88 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebesar Rp 49,27 miliar.
Strategi lainnya yang akan dilakukan PICO adalah rasionalisasi tenaga kerja. Maksudnya, saat terjadi penurunan kapasitas produksi seperti ini, maka sebagian karyawan dirumahkan. Asal tahu saja, kapasitas pabrik PICO saat ini hanya 70% saja.
"Manajemen tidak melakukan PHK dengan harapan kondisi kembali normal dan bisa langsung running operasi," kata Rubianto.
Tambahan informasi, pabrik PICO di Jatiuwung, Cikupa-Tangerang, dan Cilacap tetap memproduksi pengemasan drum berbahan baja, dan pengemasan drum berbahan plastik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News