Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Phapros Tbk (PEHA) menargetkan penjualan naik di atas 20% pada tahun 2025. Phapros optimistis, target tersebut akan tercapai karena sudah terlihat pada kinerja penjualan sepanjang kuartal I-2025 yang tumbuh 17,23% secara tahunan.
Emiten farmasi berkode saham PEHA ini sukses mencatatkan penjualan sebesar Rp 200,67 miliar pada kuartal I-2025 atau naik 17,32% dibandingkan dengan kuartal-2024 Rp 171,04 miliar.
Pertumbuhan penjualan pada Januari-Maret 2025 ini ditopang oleh penjualan obat-obatan segmen obat over the counter (OTC), yaitu obat yang bisa dijual bebas tanpa resep dokter, yang meningkat 79% yoy dan segmen obat resep (etikal) yang berhasil tumbuh 40% yoy.
Ida Rahmi Kurniasih, Plt. Direktur Utama Phapros menyatakan pencapaian positif pada kuartal I-2025 menjadi bukti positif atas perbaikan fundamental PEHA yang telah dimulai sejak 2024.
Baca Juga: Pangkas Rugi 80,46%, Phapros (PEHA) Raih Penjualan Rp 200,67 miliar di Kuartal I 2025
Untuk mencapai target tersebut, PEHA telah menjalankan lima strategi utama, yaitu penguatan kapabilitas finansial, peningkatan kepuasan konsumen, peningkatan kinerja bisnis dan produk portfolio, transformasi sistem dan proses bisnis, serta serta optimasi budaya organisasi dan peningkatan kapabilitas SDM.
"Melihat pencapaian kinerja pada kuartal I-2025 dan perkembangan hingga hari ini, kami optimistis target pertumbuhan penjualan Phapros pada tahun 2025 sebesar 20% akan tercapai. Hal ini ditambah dengan semakin solidnya kerja sama di seluruh lini perseroan,” ujar Ida, dalam Paparan Publik Virtual, Selasa (1/7).
Ida menjelaskan, perluasan pasar ekspor merupakan salah satu strategi Phapros dalam meningkatkan penjualan, karena potensinya sangat menjanjikan. PEHA menargetkan peningkatan nilai ekspor produk obat-obatan sebesar 25% pada tahun 2025.
Untuk mencapai target tersebut, Phapros terus menjajaki peluang penambahan ekspor ke negara-negara seperti Timor Leste, Kamboja, Filipina, Malaysia dan Peru. Bahkan pada tahun 2026, perusahaan siap merambah pasar Myanmar dan Papua Nugini.
"Ke depan masih sangat terbuka pasar negara-negara lainnya. Ini menunjukkan bahwa Phapros mampu memenuhi standar mutu, harga yang bersaing dan sistem manajemen kualitas yang handal dan berstandar global. Untuk itu, kami juga terus melakukan inovasi produk baru,” kata Ida.
Sepanjang kuartal I-2025, Phapros berhasil melakukan efisiensi operasional sehingga memiliki likuiditas yang lebih baik dalam pengembangan bisnis.
Untuk memperkuat posisinya di pasar farmasi dan menjaga pertumbuhan kinerja berkelanjutan, Phapros bakal segera merilis hasil inovasi berupa produk-produk baru pada tahun ini.
Bagi Phapros sebagai perusahaan farmasi, peluncuran produk baru merupakan “darah segar” bagi perseroan. Hal ini dilakukan dengan penguatan portofolio produk baru yang bermargin bagus dan kerjasama strategis dengan Perusahaan Multinasional.
"Phapros telah memperkenalkan produk baru berupa obat anti tuberkulosis (OAT) di pertengahan tahun 2024. Produk inovasi berbentuk kaplet salut selaput ini akan meningkatkan kepatuhan para penggunanya sekaligus membantu pemerintah menekan penyebaran penyakit TB," tambahnya.
Di sepanjang tahun 2025 ini Phapros berencana untuk melakukan launching 9 produk baru antara lain menambah lini produk terapi untuk TB, produk antibiotik golongan cephalosporin, multivitamin, serta produk untuk stamina.
Selanjutnya: Kenaikan Tarif Ojol Tak Menjawab Persoalan Utama dalam Ekosistem Transportasi Digital
Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok, Rabu 2 Juli 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News