kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Tingkatkan Penjualan, Simak Lima Strategi Phapros (PEHA)


Selasa, 27 Mei 2025 / 17:46 WIB
Tingkatkan Penjualan, Simak Lima Strategi Phapros (PEHA)
ILUSTRASI. PT Phapros Tbk (PEHA) resmi meluncurkan Paket OAT Kategori 1 Dosis Harian, obat antituberkulosis dalam bentuk kaplet salut selaput. Perkuat kondisi keuangan yang berkelanjutan PT Phapros Tbk (PEHA) punya lima strategi utama, salah satunya adalah melakukan restrukturisasi utang.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna memperkuat kondisi keuangan yang berkelanjutan PT Phapros Tbk (PEHA) memiliki lima strategi utama, salah satunya adalah melakukan restrukturisasi utang perbankan dan efisiensi di segala aspek.

Plt. Direktur Utama PT Phapros Tbk, Ida Rahmi Kurniasih menyampaikan bahwa lima strategi utama tersebut telah berjalan sejak tahun lalu dan tetap difokuskan lagi pada tahun 2025 untuk memperkuat fundamental bisnis dan meningkatkan penjualan sehingga dapat mencetak profitabilitas berkelanjutan.

"Kami fokus dalam mengimplementasikan lima grand strategy ini untuk mewujudkan kinerja berkelanjutan. Untuk strategi penguatan portofolio produk misalnya, Phapros akan meningkatkan market share dan smart supply chain. Kemudian untuk penguatan produk baru, kami terus melakukan inovasi untuk menghasilkan produk-produk baru," ujar Ida dalam pernyataannya, Senin (26/5/2025).

Baca Juga: Simak 10 Strategi Ampuh untuk Sukses Berinvestasi Jangka Panjang

Adapun lima strategi yang dimaksud setelah restrukturisasi utang perbankan dan efisiensi di segala aspek di antaranya adalah peningkatan kepuasan pelanggan melalui penguatan komersialisasi dan distribusi produk.

Berikutnya pengembangan bisnis dan portofolio produk melalui penguatan RnD dan kemitraan strategis termasuk perluasan pasar ekspor.

Keempat, transformasi sistem dan proses bisnis melalui penguatan supply chain, memacu inovasi dalam proses bisnis hulu hingga hilir serta digitalisasi di segala lini. Terakhir optimalisasi budaya dan sumber daya manusia melalui transformasi human capital dan pengembangan talent.

Secara khusus sepanjang tahun 2025 perusahaan bagian dari Holding Farmasi ini juga akan menjalankan program transformasi di bidang pemasaran atas setiap produknya.

Peningkatan penjualan disokong melalui penguatan pasar produk OTC (Over the Counter) dengan promosi yang masif dan memanfaatkan media digital, mendukung program pemerintah nasional maupun regional, serta fokus pada pasar reguler untuk produk obat dengan resep (ethical) baik di rumah sakit pemerintah dan swasta.

Baca Juga: Dukung Pengobatan TBC, Phapros (PEHA) Luncurkan Paket OAT Kategori 1 Dosis Harian

Melihat pelaksanaan program transformasi yang dilakukan sejak awal tahun, manajemen optimistis hal ini dapat segera meningkatkan kinerja perseroan dan membawa dampak positif bagi seluruh stakeholders.

Penguatan portofolio produk juga dilakukan dengan meningkatkan market share produk obat. Berdasarkan hasil survei pada awal semester II tahun 2024, Antimo yang telah hadir selama 52 tahun di tengah masyarakat Indonesia menjadi produk yang paling banyak dicari dibanding merk lainnya dengan 14% responden di antaranya merupakan konsumen setia.

Ida menuturkan, bahwa pihaknya juga telah melakukan inovasi pada produk Paket OAT (obat anti tuberkulosis) kategori 1 dosis harian dalam bentuk kaplet salut selaput. Dengan teknologi ini, dosis terapi obat TB menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan obat. Inovasi ini adalah wujud dukungan

Phapros dalam mendukung program pemerintah untuk pengendalian dan pengobatan tuberkulosis (TBC) di Indonesia.

"Inovasi ini merupakan komitmen perusahaan dalam menyediakan solusi kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat. Sebagai negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi kedua di dunia setelah India, Indonesia membutuhkan solusi yang efektif dan mudah diakses bagi pasien," kata Ida.

Pada saat yang sama lanjut Ida, pihaknya juga akan terus melakukan ekspansi pasar ke luar negeri sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan pendapatan pada tahun 2025.

Baca Juga: 6 Strategi Efektif Mengurangi Stres Finansial di Tengah Ketidakpastian Ekonomi 2025

Overseas markets seperti Timor Leste, Kamboja, Filipina, dan Peru telah menjadi negara tujuan ekspor dari Phapros atas sejumlah produk andalan perusahaan antara lain Antimo Group, kelompok terapi TB, multivitamin dan mineral, serta beberapa produk injeksi.

Saat ini pendapatan penjualan ekspor perseroan terus bertambah dari tahun ke tahun, bahkan meningkat sebesar 153% di akhir 2024 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Di lain pihak, Phapros bertekad untuk terus menyumbangkan nilai tambah berupa pemanfaatan sumber daya alam yang efisien, membentuk konservasi energi yang mumpuni, dan melaksanakan pengembangan sosial masyarakat.

Baca Juga: 6 Strategi Pintar Mengatur Gaji untuk Generasi Sandwich

Untuk itu, Phapros berhasil meraih penghargaan PROPER Hijau Ke-9 pada Anugerah PROPER tahun 2025. Penghargaan PROPER merupakan program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka upaya meningkatkan kualitas dan pengelolaan lingkungan hidup dan sosial.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjualan Ekspor Anak Usaha BUMN Farmasi Ini Naik 153 Persen di Tahun 2024, https://www.tribunnews.com/bisnis/2025/05/27/penjualan-ekspor-anak-usaha-bumn-famasi-ini-naik-153-persen-di-tahun-2024.
 

Selanjutnya: Ma’ruf Amin Soroti Tantangan Regulasi dalam Pengembangan Keuangan Syariah

Menarik Dibaca: Rayakan Keberagaman Kecantikan, TikTok Gelar Beauty Fest Pertama di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×