Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) tak muluk-muluk memasang target kinerja pada tahun ini. Hal ini lantaran adanya penurunan kinerja dari lini bisnis penyewaan rig dan peralatan minyak maupun properti.
Emiten bersandi ARTI ini menjalankan bisnis dalam jasa minyak dan gas melalui anak usahanya PT Lekom Maras. Direktur Independen ARTI, Gemilang Zaharin mengatakan pada lini bisnis jasa migas ini mulai turun lantaran beberapa kontraktor migas yang kontraknya berakhir.
Alhasil, bisnis mereka juga menjadi sepi untuk jasa migas di dalam negeri.
Baca Juga: Perketat pengawasan, Kementerian ESDM rilis modul verifikasi penjualan batubara
Guna mengantisipasi perlambatan kinerja, perusahaan sudah menyiapkan beberapa strategi. ia bilang ARTI tengah menjajaki pekerjaan jasa migas untuk di luar negeri seperti ke Brunei, Malaysia, dan Thailand. Adapun mereka sudah mengirim satu rig untuk pengerjaan di Malaysia.
ARTI bekerjasama dengan perusahaan migas asal Malaysia yakni Petronas dengan dengan jangka waktu 6 bulan. "Untuk pengerjaannya kita sudah mulai dari dua bulan yang lalu (Juli)," ungkapnya ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat (13/9).
Selanjutnya, Gemilang mengatakan perusahaan bakal mengevaluasi lebih dulu terkait perpanjangan kontrak untuk pekerjaan di Malaysia ini.
Sekarang ini ARTI memiliki 4 rig, yang mana 3 rig tengah digunakan. "Yang satu sudah mau selesai pekerjaannya, makanya kita coba menjajaki pekerjaan di Brunei," imbuhnya.
Baca Juga: Sentul City (BKSL) menjajal kemungkinan masuki Kaltim bangun kota mandiri
Sejalan dengan rencana perseroan memperluas pasar ke luar negeri, ARTI bakal menambah dua rig dengan kekuatan sekitar 340 HP. Mereka mengharapkan kontrak untuk pekerjaan di Brunei ini bisa diraih pada semester akhir tahun ini.
Guna membeli dua rig baru tersebut, sambungnya, ARTI membutuhkan dana sebesar Rp 135 miliar. Nah perusahaan juga sedang menyiapkan rencana untuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Perusahaan akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 September mendatang guna meminta izin pada pemegang saham.
Baca Juga: Risiko kontijensi membayangi emiten BUMN, begini penjelasan dan rekomendasi analis
Kemudian upaya lain perusahaan untuk meningkatkan kinerja pada tahun ini dengan melakukan efisiensi biaya di segala lini bisnis, terus menjaga pelayanan pada mitra kerja serta aktif mencari mitra bisnis baru.
Tak hanya itu, ARTI terus menggali berbagai peluang di bidang lain. Sebagai informasi perusahaan juga menjalakan bisnis properti. Sayangnya saat ini okupansi gedung perkantoran milik ARTI yang kian turun hanya sebesar 40%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News