kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,72   14,42   1.59%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi Supreme Cable hadapi persaingan tahun ini


Selasa, 08 Mei 2018 / 20:28 WIB
Ini strategi Supreme Cable hadapi persaingan tahun ini
ILUSTRASI. RUPS Supreme Cable


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan bisnis produsen kabel yang semakin ramai menjadi tantangan sendiri bagi PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk. Laba perusahaan pada 2017 tergerus menjadi Rp 269 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 340 miliar.

Agar bisa bersaing, perusahaan memutuskan untuk meningkatkan produktivitas dengan anggaran belanja modal sebesar Rp 40 miliar untuk pembelian mesin baru. Selain itu, biaya maintenance juga sudah disiapkan sebesar Rp 60 miliar. “Total Rp 100 miliar kurang lebih,” kata Direktur Supreme Cable Nicodemus M Trisnadi pada Selasa (8/5).

Efisiensi juga akan menjadi agenda perusahaan di tahun 2018 khususnya dalam hal produksi kabel. Melakukan penekanan harga bahan baku seperti tembaga dan aluminium akan menjadi fokus utama perusahaan demi menekan biaya produksi. Perusahaan juga akan mengawasi produksi bahan baku dan tembaga lebih baik agar bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Demi mempertahankan pangsa pasar lokal yang diklaim sebesar 40%, Supreme Cable juga siap untuk bersaing di harga dengan kompetitor lain. Namun demikian, agaknya harga yang dipatok masih akan lebih tinggi dibanding kompetitor demi mempertahankan kualitas.

“Karena ada kompetitor yang memasang harga tidak masuk akal, kami harus bersaing di harga,” kata Direktur Utama Supreme Cable Bayu Adiwijaya Soepono.

Walaupun harus berhadapan dengan efisiensi, Bayu menegaskan pihaknya tidak berencana mengurangi jumlah karyawan ke depannya. Baginya pengurangan karyawan merupakan pilihan terakhir yang harus dilakukan perusahaan.

Saat ini swasta masih menjadi pangsa pasar utama Supreme Cable. Pendapatan dari perusahaan swasta menyumbang sebesar 75,2% pendapatan di kuartal I.

Adapun pendapatan kuartal I mengalami kenaikan dari Rp 1,13 triliun di kuartal I 2017 menjadi Rp 1,17 triliun di kuartal I 2018. Sumber pendapatan lainnya yakni dari PLN sebesar 15,45%, proyek lainnya 9,34% dan ekspor 0,01%.

Laba perusahaan di kuartal I 2018 mengalami pertumbuhan. Dari Rp 76,7 miliar pada kuartal I 2017 menjadi Rp 83,9 miliar di kuartal I 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×