kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini strategi TGRA capai pertumbuhan pendapatan 50%


Minggu, 18 Agustus 2019 / 17:48 WIB
Ini strategi TGRA capai pertumbuhan pendapatan 50%
ILUSTRASI. RUPS PT Terregra Asia Energy Tbk


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Terregra Asia Energy Tbk membidik pendapatan sebesar Rp 70 miliar hingga tutup tahun ini. Nilai itu meningkat 53,54% dari pendapatan pada tahun lalu Rp 45,59 miliar

Sekretaris Terregra Asia Energy, Christin Soewito menyampaikan ada beberapa strategi untuk mencapai target tersebut. Emiten berkode saham TGRA ini terus meningkatkan penjualan sparepart serta memperluas pasar solar panel rooftop.

Baca Juga: Pengusaha Ramai-Ramai Masuk Listrik Tenaga Surya

Project solar power di entitas anak kepemilikan tidak langsung di Australia dengan kapasitas 5 MW juga sudah mulai beroperasi secara komersial,” ujarnya pada Kontan, Jumat (16/8).

Sebagai informasi, TGRA memiliki empat proyek PLTS dengan total kapasitas 25 megawatt yang berlokasi di Australia. Adapun ketiga proyek lainnya masih dalam proses pembangunan dan mereka menargetkan commercial operatioan date atau operasi secara komersial pada tahun depan.

Sekarang ini, ia menjelaskan masing-masing masih dalam proses pembangunan. TGRA menjalankan bisnis ini melalui Terregra Renewble Pty Ltd di Melbourne Australia yang mana 100% sahamnya merupakan milik TGRA. Perusahaan mendirikan anak usaha ini untuk menangani proyek solar atawa utility scale.

Sembari mengawal proyek PLTS, perusahaan melalui PT Terregra Hydro Power (THP) juga mempunyai 9 proyek PLTMH yang berlokasi di Aceh dan Sumatera Utara. TGRA membidik sembilan proyek PLTMH tersebut dapat beroperasi secara komersial bertahap sampai 2023 dengan kapasitas 500 MW.

Baca Juga: Terregra Asia Energy (TGRA) peroleh pendapatan Rp 5,91 miliar pada Kuartal I-2019

Christin menjelaskan kini masih dalam proses pembangunan untuk pembangkit tersebut. Hingga semester pertama 2019, mereka sudah menyerap belanja modal lebih dari Rp 100 miliar.

Secara total mereka mengalokasikan belanja modal sebesar sebesar Rp 500 miliar pada 2019, yang mana Rp 375 miliar akan digunakan untuk proyek pembangkit tenaga air dan sekitar Rp 81 miliar untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×