Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tendi Mahadi
“Dana ini fokus pada perbaikan infrastruktur dan pembuatan embung air untuk menjaga kelembapan perkebunan di tengah kondisi El Nino yang akan datang. Hingga kuartal 3 2023 perseroan sudah menggunakan Rp 615 miliar atau kurang lebih dua pertiga dari total alokasi capex,” jelasnya.
Meski terpengaruh oleh beberapa hal, Joni menyebut bahwa perseroan tetap memiliki target, terutama target produksi yang diharapkan sama dengan produksi tahun lalu. Sementara, target kenaikan laba, masih harus melihat pergerakan harga CPO hingga akhir tahun ini.
Sebagai catatan, pada tahun 2022 lalu, TAPG mencatatkan total produksi tandan buah segar (TBS) mencapai 3,2 juta ton atau meningkat 21% dari tahun sebelumnya dengan pencapaian yield sebesar 24,5 ton per hektar.
Sementara di tahun 2022 perseroan telah memproduksi CPO sebanyak 999.043 ton ditambah produksi palm kernel (PK) sekitar 210.000 ton.
“Karena ada faktor harga yang harus dikembalikan ke mekanisme pasar sehingga untuk target pendapatan dan laba akan dipengaruhi oleh pergerakan harga CPO juga. Dan untuk target produksi diharapkan sama atau hanya turun single digit dibandingkan pencapaian puncak perseroan pada tahun 2022,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News