Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengatakan telah menyiapkan berbagai upaya untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Langkah pertama adalah memperkuat koordinasi berbagai pihak mulai dari Kementeran/Lembaga, pemerintah daerah hingga mitra kerja usaha.
Baca Juga: KLHK gandeng Gapki cegah kebakaran lahan dan hutan di areal gambut perkebunan
Menurut Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Basar Manulang adanya Inpres nomor 3 tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan menjadi arahan bagi seluruh pihak untuk bersinergi dalam pengendalian karhutla.
Upaya berikutnya adalah mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat kesiapsiagaan dalam mengantisipasi potensi karhutla. Dia juga menyebut, dilakukan berbagai patroli sebagai upaya pencegahan karhutla.
"Terdapat patroli rutin oleh Manggala Agni atau Brigdalkarhutla unit-unit Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) dan juga di hutan konversi oleh personil BKSA/TN di kawasan rawan karhutla dan paroli terpadu yang dilakukan oleh Manggala Agni bersama TNI, Polri dan Masyarakat Peduli Api,” kata Basar kepada Kontan, pekan lalu (19/5).
Baca Juga: KLHK catat ada 8.254 ha luas kebakaran hutan dan lahan periode Januari-Maret 2020
Selain itu, ada pula patroli melalui udara yang dilakukan secara rutin oleh tim terpadu. Patroli udara ini dilakukan melalui helikopter.
Basar melanjutkan, KLHK juga melakukan detensi dan titik panas (hotspot), dimana bila ditemukan adanya titik panas, maka akan dilakukan pengecekan lapangan oleh para petugas.
Tak hanya itu, KLHK pun melakukan teknologi modifikasi cuaca terutama untuk pembahasan areal gambut untuk menekan potensi kerawanan karhutla.
Adapun, bila karhutla terjadi dia mengatakan perlu dilakukan pemadaman dini sesegera mungkin agar kebakaran tersebut tuda meluas dan tidak sulit ditanggulagi.
Baca Juga: Bencana hidrometeorologi sering melanda Indonesia di Januari-Mei, apa itu?
Tak hanya turun ke lapangan, Basar juga menyebut sosialisasi dan kampanye pencegahan karhutla menjadi salah satu upaya yang juga diambil KLHK.
"Semua upaya ini sudah dan sedang dilakukan. Kerja lapangan tetap dilakukan di tengah pandemi Covid019, dengan tetap berpedoman pada protokol Covid-1," kata Basar.
Dalam pemberitaan Kontan sebelumnya, KLHK mencatat karhutla pada periode Januari - Maret 2020 mencapai 8.254 ha, dimana 55% kebakaran terjadi di lahan gambut dan sisanya terjadi di lahan mineral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News