Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina Patra Niaga bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melihat peluang mendorong penggunaan campuran bahan bakar nabati atau biofuel, salah satunya Biodiesel, untuk menurunkan emisi gas dari Bahan Bakar Minyak (BBM). Pasalnya, mayoritas kendaraan saat ini memang masih menggunakan BBM atau energi fosil.
Selama kurun waktu 7 tahun terakhir, tingkat pencampuran Biodiesel terus ditingkatkan, sejak Februari 2023 baurannya ditetapkan sebesar 35% atau B35.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan implementasi Biodiesel sangat berdampak positif. Pada tahun 2022, penyaluran 10.5 juta Kilo Liter (KL) B30 atau bauran nabati sebesar 30% berdampak positif terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca sekitar 27,8 juta ton CO2.
"Belum lagi dari segi menghemat devisa negara hingga US$ 8,34 miliar dan penyerapan tenaga kerja lebih dari 1,3 juta orang," kata Airlangga Hartanto dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (16/8).
Airlangga menyampaikan untuk meningkatkan mandatori Biodiesel dan ini sebagai subtitusi bahan bakar solar yang digunakan di mesin diesel, dan juga membawa Indonesia dengan energi yang ramah lingkungan.
Baca Juga: Transisi Penggunaan Kendaraan Listrik untuk Atasi Polusi Kian Mendesak
Selain itu, kata Airlangga, pemerintah juga mendorong BUMN seperti Pertamina dan PLN untuk menggunakan produk yang lebih sustainable dan mendorong ini sebagai Key Performance Indicator pada direksi yang bergerak di bidang energi.
Menurut Airlangga, berkaca dari implementasi B30, B35 diharapkan dapat memberikan dampak yang makin signifikan terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca, diproyeksikan bahkan mengurangi hingga 34.9 juta ton CO2 dari perkiraan penyerapan B35 sebesar 13.15 juta KL.
Per Agustus 2023, 119 Terminal BBM yang dikelola oleh Pertamina di seluruh wilayah Indonesia telah mendistribusikan B35 untuk dapat dikonsumsi oleh kendaraan masyarakat.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menuturkan sesuai dengan roadmap penyaluran B35 di 2023, Pertamina Patra Niaga telah menyesuaikan penyaluran B35 diseluruh Terminal BBM yang dikelola, jadi 100% SPBU di seluruh Indonesia telah menyediakan B35.
Baca Juga: Penjualan Pertamax Green Selama Dua Minggu Capai 6.800 Liter di 15 SPBU
Riva melanjutkan, selain penyaluran ke SPBU, B35 juga disalurkan bagi konsumen atau mitra industri strategis Pertamina sebagai upaya memaksimalkan program bahan bakar nabati yang dijalankan di Pertamina Patra Niaga.
Lebih lanjut, transisi energi ke arah BBM yang lebih ramah lingkungan dan Biofuel akan terus Pertamina Patra Niaga jalankan. Ini menjadi dukungan serta kontribusi kami dalam mengurangi emisi dari sektor transportasi lewat penggunaan bahan bakar yang lebih baik.
"Ini adalah langkah kami mendukung target nasional bauran energi baru terbarukan sebesar 31% di tahun 2050, serta cita-cita Net Zero Emission Indonesia 2060,” pungkas Riva.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News