kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah sederet investor asing bermodal gede di balik kepemilikan Gojek


Rabu, 24 Juni 2020 / 13:52 WIB
Inilah sederet investor asing bermodal gede di balik kepemilikan Gojek
ILUSTRASI. Manajemen Gojek mengonfirmasi PHK terhadap 430 karyawannya.


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

Selain pemodal institusi, investor perorangan juga menguasai Gojek. Dari 21 nama investor perorangan, nama salah satu pendiri Gojek, Nadiem Anwar Makarim, masih tercatat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI itu memiliki empat seri saham (Seri E, I, N, O) dengan nilai nominal Rp 90,84 juta. Porsi kepemilikan ini setara 0,01% dari total modal ditempatkan dan disetor.

Baca Juga: Konfirmasi PHK 430 karyawan, pimpinan Gojek minta maaf

Pendiri Gojek lainnya, yakni Kevin Aluwi memiliki saham dengan nilai nominal yang lebih kecil dibandingkan Nadiem, yakni Rp 10,25 juta. Pemegang saham individu berikutnya adalah Andre Sulistyo, yang juga menjabat Direktur Utama Gojek. Saat ini Andre memiliki dua seri saham (Seri A dan Seri N) dengan nilai nominal Rp 167,85 juta (0,02%).

Pada 2010, Nadiem mendirikan Gojek bersama Kevin Aluwi dan Michaelangelo Moran. Berdasarkan catatan AHU Kemenkum dan HAM, Moran sudah tak tercatat lagi sebagai pemegang saham Gojek per 21 Juni 2017.

Kendati memiliki saham Gojek, Nadiem Makarim tidak lagi terlibat dalam kepengurusan perusahaan ride hailing tersebut, termasuk melepas jabatan Direktur Utama Gojek, terhitung sejak ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, per Oktober 2019.

Baca Juga: Gojek PHK ratusan karyawan, empat layanan ini dihentikan

Dengan mengempit 0,01% saham Gojek, tidak diketahui berapa nilai kepemilikan saham Nadiem jika dikonversi ke dalam rupiah.

Satu dekade berlalu, Gojek telah menjelma menjadi decacorn super app dengan valuasi menembus US$ 10 miliar setara Rp 140 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS).

Gojek terus menggelar ekspansi bisnis. Mereka baru saja mengakuisisi Moka, perusahaan teknologi penyedia layanan aplikasi sistem kasir digital di Indonesia.

Aksi korporasi ini membuat Gojek dan Moka menggabungkan layanan untuk memberikan solusi komplit bagi mitra usaha (merchant), yang terdiri dari pembayaran, pengantaran makanan, dan sistem point of sale (POS).

Gojek berharap dapat mendukung pertumbuhan dan digitalisasi UMKM di Indonesia, baik usaha online maupun offline.

Baca Juga: Gojek PHK ratusan karyawan, lagi musim PHK di kalangan start up?

Keputusan pahit Gojek, baca di halaman berikutnya >>




TERBARU

[X]
×