Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bayang-bayang suram masih menyelimuti penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tanah air. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut faktor lesunya ekonomi global masih menjadi sentiment negatif bagi permintaan CPO Indonesia.
GAPKI menyebut ada tiga faktor yang membuat permintaan ekspor CPO melemah. Pertama, pelemahan minyak sawit mentah diperkirakan karena adanya sentiment negatif yang bersumber dari IMF. Sebagaimana diketahui, IMF telah melakukan revisi terhadap pertumbuhan ekonomi global semester dua 2014.
Kedua, negara importir seperti: India, Jepang dan China sudah menyiapkan stock kebutuhan CPO mereka sendiri. Ketiga, pergeseran permintaan oleh beberapa negara pengimpor dari CPO ke produk turunan CPO ke minyak kedelai.
Fadli Hasan, Direktur Eksekutif GAPKI menjabarkan, khusus untuk Amerika Serikat (AS), penurunan permintaan terjadi karena stock kedelai melimpah disertai harga kedelai yang murah.
"Kami tetap optimis sepanjang semester dua ekspor CPO lebih bagus dari semester satu. Perkiraan kami ekspor pada semester dua bisa mencapai 11 juta ton sehingga total hingga akhir tahun mencapai 20 juta ton. Meski proyeksi ekspor CPO tahun ini lebih rendah dari 2013," ujar Fadli semalam pada (21/7)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News