kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

INKA rogoh Rp 2,5 miliar untuk membuat kereta khusus isolasi pasien corona


Sabtu, 23 Januari 2021 / 22:35 WIB
INKA rogoh Rp 2,5 miliar untuk membuat kereta khusus isolasi pasien corona
ILUSTRASI.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Kereta Api Persero (INKA) menjelaskan proses pemanfaatan kereta medis darurat atau Emergency Medical Train (EMT) untuk ruang isolasi pasien COVID-19, masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait.

Senior Manajer Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Coorporate Social Responsibility and Stakeholder Relationship PT INKA Bambang Ramadhiarto menjabarkan, mekanisme operasional masih menunggu arahan dari Tim Satgas COVID-19.

"Jadi, kereta yang kita sebut EMT atau Emeergency Medical Train ini dibuat awal pandemi sekitar April 2020 dan selesai sekitar Juni 2020. Bakalan kereta tersebut merupakan kereta bekas KRL. Kita modifikasi, seperti menambahkan sekat toilet, ruang obat, ruang ganti, saluran udara keluar dan oksigen," jelasnya kepada Kontan, Jumat (22/1).

Baca Juga: Tahun ini, permintaan kopi robusta diperkirakan masih stabil

Ia mengatakan, fasilitas kereta ini juga termasuk dengan fasilitas tempat tidur dengan rincian, 1 trainset atau 8 kereta. Adapun untuk pasien ada 6 kereta dan 48 tempat tidur. Sedangkan untuk tenaga kesehatan (nakes) 2 kereta dan 24 tempat tidur.

Dengan begitu, EMT memiliki 3 trainset atau 24 kereta. Dengan jumlah total 18 kereta dan 144 tempat tidur untuk pasien. Sementara nakes berjumlah total 6 kereta 72 tempat tidur. "Biaya semuanya, kurang lebih Rp3,5 miliar untuk 3 rangkaian atau trainset," sambung dia.

Bambang sendiri belum memiliki rencana untuk menambah gerbong dengan menyulap yang sudah ada. Saat ini, pihaknya fokus menyiapkan operasional dan berkomunikasi dengan lembaga dan tim terkait.

"Sementara kami buat hanya 3 trainset saja, yang 1 trainset-nya terdiri dari 8 kereta, di mana 2 kereta diantaranya untuk tenaga kesehatan dan 6 kereta diperuntukkan untuk pasien," kata dia.

Selanjutnya: Ketersediaan lapangan pekerjaan mendesak dilakukan untuk bonus demografi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×