Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengolahan daging dan makanan beku dengan merek Kibif, PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) menyiapkan sejumlah strategi untuk menghadapi bulan Ramadan tahun ini.
Sekretaris Perusahaan BEEF Ratna Sari mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan persediaan daging beku sejak 6 bulan lalu. Persediaan daging beku tersebut diperuntukan untuk kebutuhan produksi selama menjelang bulan Ramadan hingga Lebaran tiba.
Ratna bilang, kondisi harga daging saat ini memang daging masih dalam tahap normatif. Namun biasanya akan ada kenaikan harga daging lantaran demand yang sangat tinggi dari masyarakat, sehingga pasokan daging yang ada di pasar berkurang.
“Di saat menjelang bulan Ramadan, masyarakat pada umumnya mulai menyiapkan persediaan kebutuhan daging jauh hari, agar di saat lonjakan harga daging tinggi, masyarakat sudah mempunyai persediaan di awal periode Ramadan,” ungkap Ratna, kepada Kontan.co.id, Rabu (31/1).
Baca Juga: Estika Tata Tiara (BEEF) Bidik Kenaikan Penjualan 200% di Masa Puasa dan Lebaran
Fenomena terjadi lantaran masyarakat khawatir daging sapi yang ada di pasar harganya semakin melambung pada saat menjelang Ramadan.
Kinerja penjualan Estika Tata Tiara juga diproyeksikan bertumbuh signifikan pada momentum Ramadan. Sehingga kenaikan penjualan selama periode ramadan hingga Idul Fitri ditargetkan dapat bertumbuh hingga 200%.
“Perseroan menyadari di periode Ramadan hingga Lebaran Idul Fitri adalah masa panen bagi Perseroan, karena Sapi hidup yang digemukkan oleh Perseroan sudah dapat dipanen dan dijual kepada Pedagang Sapi,” jelasnya.
Dia memerinci, sapi yang akan dipanen mulai pertengahan Februari hingga bulan Maret bisa mencapai kurang lebih dari 2000 ekor sapi.
Baca Juga: Indonesia Fibreboard Industry (IFII) Berupaya Optimalkan Pasar Ekspor Tahun Ini
Per September 2023, BEEF berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 383,62 miliar. Angka ini tumbuh signifikan dibandingkan Rp 21,75 miliar pada posisi yang sama tahun lalu.
Dari sisi bottom line, BEEF pun berhasil membalikan keadaan dengan meraup laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 53,83 miliar. Di mana, pada periode yang sama tahun 2022, BEEF masih menanggung kerugian hingga Rp 59,92 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News