kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inpex kembali tolak Pertamina di Blok Masela


Selasa, 12 Juli 2016 / 12:30 WIB
Inpex kembali tolak Pertamina di Blok Masela


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Inpex Corporation (Inpex) sebagai operator blok Masela lagi-lagi menolak penawaran PT Pertamina (persero) untuk melakukan farm in alias membeli hak partisipasi (participating interest) sebesar 20% milik Inpex di blok tersebut.

Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam mengungkapkan surat penawaran farm in di blok Masela yang dikirimkan kepada Inpex telah mendapatkan respon dan pihak Inpex, yaitu, masih belum mau membahas penawaran farm in Pertamina.

"Kami sudah kirim surat. Mereka sudah memberikan respon. Tapi mereka belum bisa mendiskusikan hal itu karena ada perubahan dari offshore ke onshore, mereka masih fokus ke situ dulu," jelas Syamsu pada Selasa (12/7).

Dengan respon tersebut, Pertamina pun belum bisa masuk sebagai salah satu pemegang hak partisipasi di blok Masela. Biarpun begitu, Syamsu menyebut pihaknya masih menunggu Inpex untuk bisa mendiskusikan mengenai masalah farm in tersebut.

"Kalau mereka punya waktu baru kita diskusi masalah komersial," kata Syamsu.

Pertamina memang serius untuk mendapatkan hak partisipasi di blok Masela yang saat ini dioperatori oleh Inpex Corporation. Pertamina bahkan telah mengirimkan surat sebanyak dua kali untuk menyatakan minatnya membeli saham Inpex di blok tersebut.

Surat pertama dikirimkan pada tahun 2011, namun Pertamina tidak mendapatkan respon dari Inpex. Syamsu menyebut saat itu Inpex memang belum berkeinginan untuk melakukan share down.

Surat penawaran kedua pun dilayangkan Pertamina pada Juni 2016 lalu. Dalam surat tersebut Pertamina menegaskan kembali keinginannya untuk masuk melalui skema farm in atau membeli saham milik Inpex di blok Masela minimal sebesar 20%. Namun lagi-lagi Inpex masih menolak untuk melakukan transaksi komersial dengan Pertamina.

Pertamina sendiri berkeinginan masuk ke blok Masela karena cadangan gas yang cukup besar di blok tersebut. Pada tahun 2013 tercatat cadangan blok Masela mencapai 10,37 TCF.

"Kami melihat ada suatu cadangan yang besar, sangat ironis kalau kami tidak ikut mengembangkan disana,"imbuh Syamsu Rabu (22/6) lalu.

Selain itu keinginan Pertamina masuk ke blok Masela juga karena Indonesia diproyeksi akan mengalami defisit gas bumi pada tahun 2022 mendatang. Untuk itu Syamsu menyebut jika Masela tidak dikembangkan maka akan menambah defisit gas bumi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×