Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Okupansi perkantoran Ciputra Group di Jakarta hingga saat ini masih stagnan dan belum mengalami perubahan signifkan sejak akhir tahun 2017. Kendati begitu, gedung-gedung perkantoran yang dimiliki perusahaan mendapat inquiries atau pernyataan minat yang cukup besar.
Artadinata Djangkar, Direktur Ciputra Group mengatakan, jumlah inquiries yang ditangani Ciputra Group besar sekali tahun 2018. Peningkatan pernyataan minat tersebut terutama dari sektor e-commerce, asuransi, serta perusahaan-perusahaan kecil yang semula berkantor di ruko dan ingin pindah ke office building.
"Secara umum okupansi belum begitu baik karena suplai yang datang pada tahun 2017 sangat besar. Tetapi demand naik, inquiries tahun ini bertambah banyak sekali tahun ini," kata Arta kepada Kontan.co.id, Kamis (30/8).
Minat dari perusahaan kecil yang selama ini berkantor di ruko sangat besar karena menurut Arta sedang terjadi perubahan perilaku. Jika dulu ruko laku sekali namun saat ini pelan-pelan sudah mulai pindah ke gedung-gedung perkantoran terutama di wilayah non central business district (CBD).
Permintaan minat sewa kantor yang pindah dari ruko dihadapi Ciputra Group untuk proyek perkatoran Ciputra International Puri. Meskipun Inquiry itu naik namun Arta belum bisa memperkirakan kapan keputusan transaksi akan dilakukan. Sementara inquiries dari sektor asuransi meningkat karena sektor tersebut banyak melakukan ekpansi pembukaan kantor-kantor baru.
Saat ini, Ciputra Group memiliki empat gedung perkantoran di Jakarta. Tiga diantaranya merupakan kombinasi strata title dan sewa yaitu DBS Tower, Tokopedia Tower dan Ciputra International Puri. Sedangkan satu lagi yakni Citra Towers Kemayoran adalah gedung kantor yang dijual ke konsumen alias strata title.