kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,28   10,97   1.21%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Insentif padat karya mendorong relokasi pabrik


Selasa, 24 November 2015 / 10:52 WIB
Insentif padat karya mendorong relokasi pabrik


Reporter: David Oliver Purba | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Rencana pemerintah memberikan diskon pajak untuk industri padat karya yang berinvestasi di daerah tertentu, berpotensi mendorong terjadinya relokasi pabrik. Sebab, saat ini masih banyak industri padat karya yang terpusat di Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menilai, keinginan pemerintah memberikan insentif di daerah akan berdampak positif bagi daerah. Kebijakan ini bisa mendorong relokasi pabrik dari wilayah yang tidak mendapatkan insentif menuju kawasan yang bakal mendapatkan insentif perpajakan.

Sebagai catatan, saat ini sekitar 40% industri tekstil terpusat di Jakarta, Jawa Barat dan Banten. "Jika ada insentif, akan ada relokasi ke Jawa Tengah, apalagi upah disana lebih murah," kata Ade kepada KONTAN, Senin (23/11).

Alasan pengusaha memilih Provinsi Jawa Tengah sebagai tempat merelokasi pabrik memang beralasan. Sebab dalam beberapa tahun terakhir wilayah ini cenderung lebih stabil dalam menetapkan upah. Sebagai catatan upah di Jawa Tengah masih di kisaran
Rp 1,3 juta-Rp 2 juta.

Sebagaimana berita KONTAN, edisi Senin (23/11), industri padat karya seperti sepatu dan garmen, menjadi calon utama penerima insentif pajak yang masuk dalam Paket Ekonomi Jilid VII. Insentif ini berlaku jika investasi dilakukan di daerah tertentu.

Selain itu, pengusaha padat karya juga mendapat kompensasi kerugian lebih lama, antara 5 sampai 10 tahun. Namun, insentif ini punya syarat, minimal memiliki 2.000 pekerja.

Menanggapi syarat ini, pelaku industri meminta ada kelonggaran. Ernovian G. Ismy, Sekretaris Jenderal API meminta pemerintah menurunkan syarat minimal tenaga kerja agar insentif bisa merata dinikmati industri tekstil. "Industri tekstil karyawannya  1.000 orang," jelas Ernovian.

Meskipun insentif pemerintah ini bisa menguntungkan bagi perusahaan yang berlokasi di daerah, beleid ini tak serta-merta menyulut niat pengusaha merelokasi pabrik.  Fitri Ratnasari Hartono, Direktur PT Pan Brothers Tbk (PBRX) misalnya. Mereka tak berencana merelokasi pabrik mereka yang ada di Tangerang, Banten ke Jawa Tengah. "Tapi pabrik kami di Tangerang memang tidak se-ekspansif di Jateng," jelas Fitri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×