Reporter: Ivana Wibisono | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Sejak 21 Juni 2017 PT Integra Indocabinet Tbk mulai tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten. Awalnya, Integra Indocabinet menargetkan pendapatan dari initial public offering (IPO) sebesar Rp565,38 miliar hingga Rp848,07 miliar.
Namun target tersebut tidak tercapai. Dana yang dikantongi Integra dari IPO hanya sebesar Rp325 miliar dengan melepas 20% sahamnya.
Kegagalan pencapaian target tersebut karena saat itu harga primary market sedang tidak bagus. Saat perusahaan manufaktur mebel ini melakukan roadshow, para investor meminta diskon dari harga saham yang mereka jual. Dari rencana awal ingin melepas 35% saham hanya menjadi 20% saham saja di harga penawaran Rp260 per saham.
"Kami lihat primary market harganya waktu itu sedang tidak bagus," ungkap Direktur PT Integra Indocabinet Tbk, Wang Sutrisno.
Sekitar 90% dari dana IPO digunakan untuk belanja modal dan sisanya untuk modal kerja perseroan dan/atau entitas anak usaha. Belanja modal seperti penambahan pabrik flooring dengan anggaran Rp125 miliar di tahun 2017. Di tahun depan, pihaknya akan menambah pabrik wooden blind dan penambahan ritel Thema Home di Jakarta.
PT Integra Indocabinet Tbk menargetkan penjualan bersih hingga akhir tahun 2017 sebesar Rp1,69 triliun. Target tersebut naik 28% dari tahun lalu sebesar Rp1,32 triliun. Sedangkan untuk laba bersih hingga akhir 2017, pihaknya menargetkan Rp181 miliar. Target tersebut naik 29% dari tahun lalu sebesar Rp141 miliar.
Hingga semester 1 2017, PT Integra Indocabinet Tbk mendapatkan laba bersih Rp90,72 miliar, naik 32,93% dari periode yg sama tahun lalu yang sebesar Rp68,25 miliar. Sementara penjualan di semester I 2017 sebesar Rp846,24 miliar, naik 24,79% dari periode yang sama tahun lalu Rp627,8 miliar.
Untuk kontribusi dari pasar domestik ditargetkan meningkat dari 22% menjadi 30% di tahun ini. Target tersebut akan dibantu dari penjualan ke proyek-proyek domestik dan flagship store Thema Home di Surabaya. Sementara untuk kontribusi ekspor sebesar 70%.
Pasar ekspor yang paling besar saat ini adalah pasar Amerika Serikat (AS). Presiden Direktur PT Integra Indocabinet Halim Rusli bilang, pihaknya berencana akan ekspansi ekspor ke Timur Tengah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
