Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
Oleh karenanya, Angelica menyarankan pemerintah sebaiknya juga terus proaktif dalam mengakomodasi masukan-masukan dari pelaku industri keramik.
Dalam hal ini, realisasi penurunan tarif gas industri yang sebelumnya diperjuangkan ASAKI bisa menjadi salah satu upaya untuk melengkapi kebijakan safeguard guna memajukan industri keramik dalam negeri.
Baca Juga: Harga gas dijanjikan turun, pelaku industri ramai-ramai tingkatkan utilisasi
“Intervensi dan proaktif dari pemerintah sangat dibutuhkan agar industri keramik di Indonesia yang sebelumnya berada pada peringkat nomor 4 dunia dapat bangkit dan bersaing lagi,” kata Angelica ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (25/2).
Selain mengandalkan intervensi eksternal dari pemerintah, Internusa Keramik Alamasri sendiri terus melakukan sejumlah upaya dari sisi internal guna meningkatkan daya saing.
Beberapa langkah yang akan dilakukan di antaranya meliputi pemasangan reheating gas untuk meingkatkan efisiensi pabrik dan menggenjot research & development agar dapat mengeluarkan desain-desain keramik yang lebih eksklusif dan disukai pasar.
Selain itu, Internusa Keramik juga terus mencari formula terbaik dalam melakukan kegiatan produksi guna meminimalisir biaya.
Baca Juga: Pelaku industri sebut kebijakan safeguard keramik belum maksimal tekan impor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News