kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) berjibaku genjot bisnis hotelnya akibat pandemi


Selasa, 01 Desember 2020 / 15:34 WIB
Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) berjibaku genjot bisnis hotelnya akibat pandemi
ILUSTRASI. Hotel Swiss-Belinn Gajahmada-Medan. Foto: DOK Hotel Swiss-Belinn Gajahmada


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) mengakui bisnis hotelnya terdampak pandemi Covid-19. Rata-rata okupansi tiap hotel milik IKAI diakui turun 20%-30% selama pandemi. Tidak tinggal diam, IKAI sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja bisnis hotelnya. 

Direktur Intikeramik Alamasri Industri, Erwan Dwiyansyah menjelaskan selama sembilan bulan tahun ini, pendapatan IKAI terkoreksi akibat segmen usaha perhotelan dan pariwisata yang sebelumnya menjadi segmen andalan IKAI turun karena pandemi. 

"Bahwa sampai akhir September 2020 ini, sektor perhotelan masih memberikan kontribusi 60% dari total pendapatan, walaupun terjadi penurunan tren pendapatan akibat dampak masif dari pandemi di seluruh rantai industrinya dan memerlukan waktu lebih lama untuk membaik," jelasnya dalam paparan publik virtual, Selasa (1/12). 

Okupansi setiap hotel milik IKAI menurun rata-rata sebesar 20%-30% di masa pandemi. Penurunan okupansi ini disebabkan adanya ketentuan Pembatasan Sosial Berskala Besar yang terjadi di Bogor dan Jakarta. 

Baca Juga: Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) gencar ekspansi bisnis keramik di 2021

Erwan mengatakan implementasi kebijakan new normal oleh pemerintah, telah membawa angin segar bagi IKAI untuk memaksimalkan kesempatan pemulihan segmen usaha perhotelan secara bertahap. Maka dari itu, IKAI melakukan berbagai promosi menarik selama masa new normal sejalan dengan implementasi protokol kesehatan di era kenormalan baru. 

Erwin mengungkapkan hingga November2020 tingkat okupansi hotelnya di Bogor mencapai 89% atau meningkat drastis dibandingkan April 2020 ketika dilaksanakan kebijakan PSBB. IKAI tetap mentargetkan segmen MICE dan meningkatkan FIT Online & Offline. Di sisi lain, IKAI juga melakukan inisiatif management krisis dan mengatur ulang manajemen biaya operasional bisnis ini. 

Mengenai capital expenditure (capex) anak usaha hotel IKAI di tahun depan, Erwan mengatakan tetap menjaga kondisi aset hotel sehingga belanja modal yang dikeluarkan hanya berbentuk maintenance capex. 

Selanjutnya: Kinerja Intikeramik Alamasri (IKAI) ditopang kenaikan penjualan keramik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×