Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) yang bergerak di bisnis keramik dan perhotelan mengalami kontraksi kinerja akibat pandemi Covid-19. Meski begitu, di tengah pandemi bisnis keramiknya justru menguat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Melansir laporan keuangan IKAI di September 2020, pendapatannya turun 14,3% yoy menjadi Rp 49,03 miliar. Adapun mereka mencatatkan rugi bersih Rp 58,34 miliar atau membaik dari periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 61,2 miliar.
Teuku Johas Raffli, Presiden Direktur IKAI menjelaskan, di periode sembilan bulan tahun ini, laba kotor IKAI sebesar Rp 30,64 miliar atau jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan margin kotor sebesar 16 percentage point (ppts).
"Hal ini akibat menurunnya segmen perhotelan dan pariwisata yang sebelumnya menjadi segmen usaha andalan IKAI. Namun demikian, di segmen bisnis keramik, IKAI mencatatkan hasil positif di sembilan bulan tahun ini," jelasnya dalam keterangan resmi, Jumat (27/11).
Baca Juga: Dampak gasifikasi batubara terhadap kinerja Bukit Asam (PTBA) ke depan
Lewat anak usaha IKAI, PT Internusa Keramik Alamasri (INKA) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 1.430% yoy dari 1,36 miliar di 9M19 menjadi Rp 19,40 miliar akhir September 2020.
Adapun segmen usaha ini telah mampu berkontribusi 40% dari total pendapatan atau meningkat jauh, dari hanya 2% di periode yang sama tahun lalu.
Teuku mengatakan hal ini tidak lepas dari komitmen internal dalam mempertahankan kualitas operasional yang prima diiringi kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang atas dukungan pemerintah dalam menguatkan industri keramik nasional.
"Ke depan, IKAI berharap segmen ini akan menjadi segmen yang saling melengkapi dengan segmen perhotelan dan pariwisata," jelasnya.
Selanjutnya: Asaki: Utilisasi pabrikan keramik nasional bisa naik sampai 70% di akhir tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News