Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang usaha manufaktur dan perhotelan, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) sudah merancang sejumlah rencana ekspansi lini bisnis keramiknya di tahun depan. Mulai dari penambahan channel distribusi hingga menambah kapasitas pabrik.
Direktur Intikeramik Alamasri Industri (IKAI), Erwan Dwiyansyah menjelaskan inovasi yang akan dilakukan anak usaha yang bergerak di bidang usaha keramik, PT Internusa Keramik Alamasri (INKA) di tahun depan akan semakin cantik. INKA akan menambah distribusi channel dan menambah kapasitas produksi. "Distribusi channel INKA saat ini berjumlah 300 channel, di tahun depan akan menjadi 400 distribusi channel," jelasnya dalam paparan publik virtual, Selasa (1/12).
Kemudian INKA juga akan memperdalam kerjasama dengan Mitra 10. Erwan mengatakan sebelumnya perusahaan mengumumkan telah bekerja sama dengan 4 gerai Mitra10. Adapun saat ini sudah bertambah di tiga gerai sehingga INKA sudah bekerja sama dengan 7 gerai Mitra10 di Jabodetabek. "Di tahun depan kami akan makin memperdalam kerja sama dengan Mitra 10 dengan mendistribusikan keramik kami lewat 20 gerai Mitra 10," kata Erwan.
Presiden Direktur PT Internusa Keramik Alamasri (INKA), Angelica Lie menjelaskan industri keramik dalam negeri saat ini mendapat angin segar dari beberapa kebijakan pemerintah seperti penurunan harga gas industri dan safe guard keramik. "Maka dari itu rencananya kami akan menambah line produksi di tahun depan dan ekspor akan semakin ditingkatkan ke Amerika. Rencana juga akan ke Australia, Jepang, Korea, hingga Kanada," jelasnya.
Namun sayang, Angelica tidak memerinci jumlah kapasitas produksi INKA setelah penambahan line produksi tadi. Angelica mengatakan INKA optimistis dengan prospek bisnis keramik di 2021 seiring dengan rencana pembangunan yang dicanangkan pemerintah di tahun depan.
Baca Juga: Kinerja Intikeramik Alamasri (IKAI) ditopang kenaikan penjualan keramik
Senior Investment Analyst IKAI, Aditama menjelaskan mengenai estimasi belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun depan senilai Rp 52 miliar untuk ekspansi tambahan 2,5 line yang sudah berjalan saat ini. "Memang ini sifatnya sebenarnya reaktivasi dari line produksi yang sudah ada," kata Aditama.
Aditama mengatakan upaya ini dilakukan untuk mendukung rencana ekspansi penjualan INKA yang akan menambah channel distribusi di tahun depan.
Melansir annual report atau laporan tahunan 2019 IKAI, PT Internusa Keramik Alamasri memiliki target mengembalikan performa fasilitas produksi ubin porselen seperti sediakala yakni sebanyak 6,2 juta meter persegi/tahun. Rencana tersebut akan bergulir secara bertahap dalam lima tahun mendatang.
Masih mengintip laporan tahunan 2019 IKAI, pada semester II 2019 INKA telah melakukan peremajaan mesin untuk mengembalikan kapasitas produksinya. Tujuan peremajaan ini untuk efisiensi, peningkatan kualitas dan kapasitas produksi. Pada 2019, kapasitas produksi INKA mencapai 1,2 juta meter persegi/tahun.
Adapun di September 2020, produksi keramik INKA mengalami kenaikan sebesar 2,5 kali dibandingkan jumlah produksi September 2019. Rinciannya, di September 2019 produksi keramik hanya 137.644 meter persegi, sedangkan di September 2020 menjadi 338.905 meter persegi.
Selanjutnya: Asaki: Utilisasi pabrikan keramik nasional bisa naik sampai 70% di akhir tahun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News