Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) menargetkan marketing sales sebesar Rp 2,3 triliun di sepanjang tahun 2023. Dari total target tesebut, DILD membidik penjualan untuk segmen rumah tapak sebesar Rp 1,25 triliun.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development Archied Noto Pradono mengatakan, target tersebut melihat sentimen positif dari pencapaian di tahun lalu.
Jika melihat laporan hasil kinerja keuangan DILD di sepanjang tahun 2022, Intiland mencatatkan total marketing sales sebesar Rp 2,43 riliun yang ditopang dari segmen high rise sebesar Rp 1,55 triliun, segmen perumahan senilai Rp 630 miliar dan segmen kawasan industri sebesar Rp 246 miliar.
Intiland merinci penjualan untuk segmen perumahan berasal dari Talaga Bestari, Graha Natura, and Serenia Hills. Sementara untuk kawasan industri berasal dari penjualan Batang Industrial Park dan pergudangan Aeropolis Technopark.
Baca Juga: Tahun Ini, Intiland Development Proyeksikan Kenaikan Harga Rumah Tapak Hingga 15%
Capaian marketing sales tersebut berkontribusi mendorong pendapatan usaha DILD di sepanjang tahun 2022 yakni sebesar Rp 3,14 triliun. Jumlah ini meningkat 19,8% dari sebelumnya Rp 2,63 triliun di 2021.
Pendapatan usaha dari proyek gabungan ini berkontribusi pada laba tahun berjalan yang lebih besar dari tahun sebelumnya Rp 29 miliar menjadi Rp 191,97 miliar di tahun 2022.
Namun karena kepentingan non-pengendali mengakibatkan DILD menderita kerugian bersih Rp 98,8 miliar di sepanjang tahun 2022 karena Intiland hanya memiliki 36,63% saham.
Untuk tahun 2023, DILD mengaku konsisten bertumbuh dengan target marketing sales yang akan didorong dari penjualan proyek-proyek yang ada dan proyek-proyek baru di Jakarta dan Surabaya.
DILD bahkan telah menyiapkan belanja modal atau capex sebesar Rp 1 triliun, dana capex ini nantinya akan dialokasikan untuk melanjutkan pengembangan proyek-proyek perumahan yang sedang berjalan di tahun 2023.
"Tahun 2023 kita anggaran capex sebesar Rp 1 triliun untuk melanjutkan pengembangan proyek-proyek yang sedang berjalan saat ini," kata Archied.
Sala satu proyek yang sampai saat ini dalam tahap pengembangan di antaranya adalah pembangunan kawasan terpadu Amesta Living yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Lainnya ada di Jakarta dan Tangerang
“Proyek baru saat ini masih pengembangan blok baru proyek landed house yang ada di Serenia Hill Jakarta dan Graha Natura di Surabaya,” ujar Archied.
Ditambah dengan potensi kenaikan harga rumah tapak di tahun ini. "Saat ini harga rumah tapak kita masih stabil, tapi kemungkinan proyeksinya bisa naik sekitar 10%-15% di tahun 2023," kata Archied kepada Kontan.co.id akhir pekan lalu.
DILD memiliki proyek pengembangan kawasan perumahan tapak di wilayah Jakarta dan sekitarnya, diantaranya ada Serenia Hills, Talaga Bestari, Magnolia Residence, South Grove, Griya Semanan, 1Park Homes, Pinang Residence, Brezza.
Baca Juga: Anak Pendiri Intiland Borong 153,78 Juta Saham DILD, Kepemilikan Lo Kheng Hong Tetap
Lainnya berada di wilayah Surabaya dan sekitarnya, di antaranya ada Graha Famili, Graha Natura, dan Amesta Living.
Sementara itu terkait ekspansi proyek perumahan tapak di tahun ini, DILD mengaku belum berencana untuk menambah lahan baru.
"Saat ini belum ada ekspansi proyek rumah tapak baru, kami masih dalam penjajakan untuk kerja sama dengan pemilik lahan," kata Archied
DILD mencatat jumlah landbank per 31 Desember 2022 sebesar 2.269,2 hektare (ha) dengan rincian undeveloped landbank sebesar 1.961,3 ha, Developed landbank sebesar 307,9 ha. Dengan demikian Intiland mengaku landbank yang ada cukup untuk pengembangan sampai 20 tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News