kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip peluang pasar, begini strategi ekspansi apotek dan klinik Kimia Farma (KAEF)


Minggu, 19 September 2021 / 16:55 WIB
Intip peluang pasar, begini strategi ekspansi apotek dan klinik Kimia Farma (KAEF)
ILUSTRASI. PT Kimia Farma?(Persero) Tbk. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Sebagai informasi, saat ini Kimia Farma memiliki jumlah outlet eksisting sebanyak 1.233 apotek, 403 Klinik dan 72 Laboratorium Klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Meski tak merinci rencana ekspansi outlet, tapi Nurtjahjo menyampaikan bahwa ekspansi akan dioptimalkan pada tahun 2022. 

"Rencana ekspansi akan kita optimalkan tahun depan dan tahun ini kita fokuskan pada rebranding Apotek KFA serta Klinik dan Lab Klinik KFD sehingga menjadi layanan yang terintegrasi," jelas Nurtjahjo.

Kimia Farma pun telah menyiapkan enam strategi untuk menunjang perkembangan jangka panjang Kimia Farma Apotek dan Kimia Farma Diagnostika. Pertama, New Bussiness Model with Digitalisation, dengan melakukan kombinasi offline dan online store dengan strategi omnichannel, Integrasi Apotek-klinik-lab Diagnostika, serta New Digital Channel.

 

Kedua, Partnership Strategy. Yakni bekerjasama dengan berbagai perusahaan rekanan bisnis yang saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Ketiga, Operation Excellence & Service Experience. Meliputi strategi menciptakan nilai keunggulan pada setiap proses operasional melalui penerapan berbagai prinsip, sistem, dan tools yang menuju perbaikan berkelanjutan.

Keempat, Customer Relationship Management, dengan meningkatkan hubungan layanan customer dan membantu retensi customer, serta mendorong pertumbuhan penjualan. Kelima, Merchandising and Other Income Strategy. Melalui pemilihan produk yang tepat tersedia dalam jumlah, tempat, dan waktu yang tepat serta melakukan utilisasi aset untuk meningkatkan pendapatan lainnya.

Keenam, Cost Effectiveness, dengan meninjau dan mengendalikan semua biaya langsung atau tidak langsung agar dapat memberikan harga produk dan layanan yang affordable. "Kami percaya bahwa KFA dan KFD dapat berkembang dalam jangka panjang dengan berbagai inovasi dan strategi yang terus dan akan diimplementasikan," pungkas Nurtjahjo.

Selanjutnya: Permintaan tes PCR di Kimia Farma (KAEF) naik dua kali lipat di bulan lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×