kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Intip peluang pasar, begini strategi ekspansi apotek dan klinik Kimia Farma (KAEF)


Minggu, 19 September 2021 / 16:55 WIB
Intip peluang pasar, begini strategi ekspansi apotek dan klinik Kimia Farma (KAEF)
ILUSTRASI. PT Kimia Farma?(Persero) Tbk. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) terus mengembangkan segmen ritel farmasi, klinik kesehatan dan laboratorium diagnostik melalui anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA). Kimia Farma pun merancang sejumlah strategi untuk bisa mengoptimalkan ekspansi pada tahun depan.

Direktur Utama Kimia Farma Apotek Nurtjahjo Walujo Wibowo mengungkapkan, secara bisnis, ketidakpastian ekonomi sebagai akibat pandemi covid-19 turut memunculkan tantangan bagi KFA. Kendati begitu, KFA terus berupaya memberikan kontribusi bagi Kimia Farma maupun untuk penanganan pandemi di Indonesia dengan turut aktif membantu upaya pemerintah.

Secara bisnis, saat ini Kimia Farma Apotek (segmen apotek) memberikan kontribusi sebesar 40,26% sedangkan Kimia Farma Diagnostika (segmen klinik dan lab) memberikan kontribusi sebesar 12,76 % bagi kinerja Kimia Farma. "Di tengah kondisi  ekonomi dan bisnis yang sangat  menantang, KFA masih mampu membukukan pertumbuhan kinerja positif disaat pasar farmasi mengalami penurunan," ungkap Nurtjahjo kepada Kontan.co.id, Minggu (19/9).

Baca Juga: Harga saham KAEF melemah 0,43% di penutupan sesi pertama bursa Jumat (17/9)

Dia menegaskan, pengembangan layanan apotek dan klinik terus dilakukan dengan melihat peluang pasar yang ada, dengan tujuan agar masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Ke depannya pengembangan Klinik dan Lab juga ditujukan untuk daerah wisata dan luar Jawa untuk mendukung Pemerintah dalam pemerataan layanan kesehatan ke masyarakat.

"Dalam waktu dekat Kimia Farma akan hadir di tanah Papua untuk mendukung PON dan layanan kesehatan kepada masyarakat Papua," imbuh Nurtjahjo.

Baru-baru ini, PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), cucu usaha KAEF, telah membuka klinik kesehatan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Hal itu ditujukan untuk memberikan pelayanan kesehatan terintegrasi termasuk swab/rapid test antigen dan PCR sehingga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan para wisatawan dan seluruh masyarakat di Labuan Bajo.

Sebagai informasi, saat ini Kimia Farma memiliki jumlah outlet eksisting sebanyak 1.233 apotek, 403 Klinik dan 72 Laboratorium Klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Meski tak merinci rencana ekspansi outlet, tapi Nurtjahjo menyampaikan bahwa ekspansi akan dioptimalkan pada tahun 2022. 

"Rencana ekspansi akan kita optimalkan tahun depan dan tahun ini kita fokuskan pada rebranding Apotek KFA serta Klinik dan Lab Klinik KFD sehingga menjadi layanan yang terintegrasi," jelas Nurtjahjo.

Kimia Farma pun telah menyiapkan enam strategi untuk menunjang perkembangan jangka panjang Kimia Farma Apotek dan Kimia Farma Diagnostika. Pertama, New Bussiness Model with Digitalisation, dengan melakukan kombinasi offline dan online store dengan strategi omnichannel, Integrasi Apotek-klinik-lab Diagnostika, serta New Digital Channel.

 

Kedua, Partnership Strategy. Yakni bekerjasama dengan berbagai perusahaan rekanan bisnis yang saling memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Ketiga, Operation Excellence & Service Experience. Meliputi strategi menciptakan nilai keunggulan pada setiap proses operasional melalui penerapan berbagai prinsip, sistem, dan tools yang menuju perbaikan berkelanjutan.

Keempat, Customer Relationship Management, dengan meningkatkan hubungan layanan customer dan membantu retensi customer, serta mendorong pertumbuhan penjualan. Kelima, Merchandising and Other Income Strategy. Melalui pemilihan produk yang tepat tersedia dalam jumlah, tempat, dan waktu yang tepat serta melakukan utilisasi aset untuk meningkatkan pendapatan lainnya.

Keenam, Cost Effectiveness, dengan meninjau dan mengendalikan semua biaya langsung atau tidak langsung agar dapat memberikan harga produk dan layanan yang affordable. "Kami percaya bahwa KFA dan KFD dapat berkembang dalam jangka panjang dengan berbagai inovasi dan strategi yang terus dan akan diimplementasikan," pungkas Nurtjahjo.

Selanjutnya: Permintaan tes PCR di Kimia Farma (KAEF) naik dua kali lipat di bulan lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×