kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip rute-rute internasional yang bakal ditutup Garuda Indonesia


Rabu, 23 Juni 2021 / 04:43 WIB
Intip rute-rute internasional yang bakal ditutup Garuda Indonesia
ILUSTRASI. Demi menyehatkan kembali keuangan perusahaan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bakal menutup sejumlah rute penerbangan internasional. ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Demi menyehatkan kembali keuangan perusahaan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bakal menutup sejumlah rute penerbangan internasional. Rute itu dipastikan tak menguntungkan bagi perusahaan. 

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, rute yang telah di hapus adalah tujuan Osaka, Jepang. Sementara itu, dalam waktu dekat rute tujuan Melbourne dan Perth, Australia akan di tutup. 

"Memang yang kami lihat ke depan tidak mungkin bisa untung karena kondisi yang ada, dan tidak mungkin kita naikkan kargo, itu kita hentikan, seperti Melbourne dan Perth mulai bulan depan kami hentikan," ujarnya dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/6/2021). 

Irfan bilang, untuk tujuan Australia, Garuda Indonesia masih mempertahankan satu rute yakni tujuan Sydney dengan alasan konektivitas dan adanya peluang penumpang yang keluar dari Australia. 

Baca Juga: Dirut Garuda: Opsi 2 dan 3 jadi pilihan selamatkan GIAA, ini skenarionya

Ia mengakui, Australia memang merupakan salah satu negara yang menerapkan lockdown ketat di masa pandemi Covid-19. Bahkan sebelum lockdown diberlakukan, jumlah penumpang pesawat dibatasi maksimal 50 penumpang. 

Namun demikian, untuk penerbangan ke luar Australia itu bebas, beberapa penerbangan bahkan bisa melebihi 100 penumpang. Hal ini menjadi potensi yang dipertimbangkan Garuda Indonesia. 

Baca Juga: Karyawan Garuda (GIAA) yang ajukan pensiun dini 1.099 orang, belum capai efisiensi

"Jadi di beberapa penerbangan bisa lebih dari 100 penumpang, mayoritas orang Indonesia yang kembali, dan sekarang karena kondisi yang makin mengetat di Australia kami buka yang Sydney dan itu pun seminggu sekali," jelasnya. 




TERBARU

[X]
×