kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

INTP Catatkan Penjualan Semen 1,6 Juta ton hingga Mei 2024


Jumat, 05 Juli 2024 / 15:28 WIB
INTP Catatkan Penjualan Semen 1,6 Juta ton hingga Mei 2024
ILUSTRASI. Ilustrasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk mencatatkan penjualan semen sebesar 1,6 juta ton hingga bulan Mei 2024.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mencatatkan penjualan semen sebesar 1,6 juta ton hingga bulan Mei 2024.

Corporate Secretary INTP Dani Handajani mengatakan, hingga bulan Mei 2024, Indocement berhasil mencatatkan penjualan semen sebesar 1,6 juta ton semen dan pangsa pasar mencapai 29,3%.

Pencapaian ini disumbang oleh kontribusi dari penjualan PT Semen Grobogan dan peningkatan penjualan semen di Kalimantan akibat konstruksi IKN.

Baca Juga: Kinerja Emiten Semen Kompak Melemah di Kuartal I, Prospeknya Masih Menantang

“Serta penetrasi pasar semen yang lebih jauh di Pulau Sulawesi melalui Kompleks Pabrik Maros yang kami sewa,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (5/7).

Dani menuturkan, melemahnya kurs rupiah berimbas kepada beberapa hal dalam proses produksi semen INTP. Sebab, Perseroan membeli batu bara untuk bahan bakar dengan menggunakan harga acuan dolar Amerika Serikat (AS).

“Selain itu, ada juga beberapa bahan baku yang dibeli INTP dari luar negeri, seperti gipsum,” tuturnya.

Di sisi lain, ekspor klinker ke luar negeri pada saat nilai tukar rupiah melemah diakui INTP akan memberikan keuntungan bagi Perseroan.

“Tetapi, keuntungan tersebut menjadi kompensasi bahan bakar dan baku yang kami beli menggunakan dolar AS,” paparnya.

INTP pun telah menyerap dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 119 miliar hingga kuartal I 2024.

“Beberapa proyek infrastruktur nasional yang kami dukung adalah pembangunan Ibu Kota Baru Nusantara, Pelabuhan Patimban fase ke-2, pembangunan MRT fase ke-2, dan LRT Jakarta,” paparnya.

Per kuartal I 2024, pendapatan neto INTP menyusut 3,84% year on year (yoy) menjadi Rp 4,08 triliun. INTP membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 238,02 miliar atau menurun 35,90% yoy dari sebelumnya Rp 371,37 miliar pada posisi yang sama tahun lalu.

Baca Juga: ASI: Kebijakan Anti Karbon Belum Pengaruhi Industri Semen Dalam Negeri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×