Reporter: Azis Husaini | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Bisnis briket kelapa untuk kebutuhan ekspor membetot minat PT Investa Stellar Dana Kelola milik Investa Grup. Private equity asal Indonesia tersebut mengakuisisi sebagian saham sebuah perusahaan pengekspor briket kelapa.
Direktur Investa Stellar Jhon Veter menjelaskan, briket kelapa merupakan bisnis energi terbarukan yang memiliki potensi pertumbuhan bagus, "Saat ini energi fosil sudah banyak ditinggalkan. Bahan baku briket kelapa 100% lokal dan permintaan pasar luar negeri cukup bagus," ujar dia dalam rilis, Sabtu (15/10).
Sebelum berinvestasi di perusahaan pengekspor briket kelapa ini, Investa Stellar cuma mengirimkan dua kontainer per bulan untuk memenuhi permintaan dari pasar Timur Tengah dan Eropa. Nah, saat ini perusahaan mampu mengirimkan 10 kontainer setiap bulan. Satu kontainer berisi sekitar 20 ton briket kelapa.
Setelah masuk pengekspor briket kelapa, Investa Stellar melakukan mekanisasi dengan menambah mesin untuk optimalisasi produksi dan melakukan standar operational procedure (SOP) untuk produksi dan pengiriman. "Mulai produksi, pencampuran briket hingga proses oven, kita menggunakan mesin," terangnya.
Sementara pabrik pembuatan briket kelapa ada di Cikunir, Bekasi Jawa Barat berdiri di lahan 1,5 hektare. Bahan baku berasal dari Gorontalo, Bondowoso, Bengkulu dan daerah lain, masih berupa arang. Di Cikunir, arang tersebut diproses menjadi briket, dikemas dan siap kirim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News