kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investasi di Sejumlah Sektor Industri Bergairah Setelah Disuntik Harga Gas Murah


Jumat, 03 Februari 2023 / 17:15 WIB
Investasi di Sejumlah Sektor Industri Bergairah Setelah Disuntik Harga Gas Murah
ILUSTRASI. Pekerja mencatat tekanan gas di mesin pembakaran keramik di pabrik Roman Ceramic Balaraja Banten, Kamis (9/3). Investasi di Sejumlah Sektor Industri Bergairah Setelah Disuntik Harga Gas Murah.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Setelah pemerintah menerapkan kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) atau harga gas murah terhadap tujuh sektor industri, sejumlah industri tersebut mengalami perbaikan produktivitas. Bahkan, investasi menjadi semakin bergairah. 

Ketua Umum Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Harsono Gunawan menjelaskan harga gas bumi tertentu yang dipatok US$ 6/MMBTU untuk industri kaca sangat efektif memberikan manfaat. Tercermin, utilisasi industri kaca pada 2022 sekitar 92,5% atau lebih tinggi dari sebelum pandemi.

Semakin meningkatnya kinerja industri kaca dan kebijakan harga gas murah, mengundang investor dari Mancanegara masuk ke Indonesia. 

“Saat ini investor kaca lembaran Korea sedang mematangkan realisasi investasi di Kawasan Industri Terpadu Batang, lalu investor kaca lembaran Cina di Jawa Timur. Investasi baru berarti menaikkan kapasitas nasional,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (3/3). 

Baca Juga: Komisi VII DPR Soroti Proses Birokrasi dalam Peraturan Harga Gas Murah untuk Industri

Yustinus juga menyampaikan, fasilitas produksi kaca lembaran menggunakan sistem cold repair. Dalam beberapa tahun mendatang akan dilakukan peremajaan besar-besaran, bergiliran satu tungku diikuti tungku lainnya sesuai jatuh tempo umur teknis masing-masing. 

“Peremajaan tungku biasanya sekalian menaikkan kapasitas produksi,” ujarnya. 

Maka itu, Yustinus menyatakan realisasi investasi industri baru dan industri eksisting membutuhkan kepastian harga gas murah. Menurutnya bila ada wacana evaluasi untuk menaikkan harga gas, rencana investasi ini akan runyam. 

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (ASAKI) Eddy Suyatno menyampaikan industri keramik saat ini berada di zona ekspansif setelah penepatan HGBT. 

Dia menjelaskan, proyek ekspansi penambahan kapasitas berjalan dengan baik. Adapun tambahan kapasitas baru sekitar 75 juta meter persegi setara dengan 90% angka impor tahunan dan diproyeksikan akan selesai sebagian di 2023 dan sisanya di tahun 2024 

“Total nilai investasi  tersebut mencapai Rp 20 triliun dengan penyerapan tenaga kerja baru sekitar 10.000-12.000 orang,” ujarnya saat dihubungi terpisah. 

Baca Juga: Ini Realisasi Serapan Gas dari 7 Sektor Industri Penerima Manfaat US$ 6 per MMBTU

Asaki tetap memandang optimistis penjualan keramik di sepanjang 2023. Pihaknya memproyeksikan tingkat utilisasi akan meningkat ke level 83%-85% dengan perkiraan total produksi mencapai 470 juta meter persegi atau setara dengan konsumsi per kapita sebesar 1,7 meter persegi/kapita.

“Angka ini masih di bawah tingkat konsumsi per kapita di kawasan Asia Tenggara rata-rata di atas 3 meter persegi/kapita dan rata-rata dunia di level 2,5 meter persegi/kapita,” jelasnya. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×