Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi investasi sektor minyak dan gas bumi (migas) sepanjang semester I 2020 masih berada di bawah target yang ditetapkan sebagai imbas pandemi covid-19.
Pelaksana Tugas Direktur jenderal Minyak dan Gas Bumi kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial mengungkapkan investasi migas baru mencapai US$ 5,6 miliar atau 39% dari target yang dicanangkan yakni 14,5 miliar.
Baca Juga: Ini 8 nama yang lolos seleksi administrasi calon dirjen migas kementerian ESDM
"Memang masih jauh, tapi ada titik cerah, harga minyak mulai rebound lagi," tutur Ego dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8).
Adapun, dari besaran realisasi tersebut investasi hulu mencapai US$ 4,84 miliar dan investasi sektor hilir sebesar 712,26 juta.
Jika dirinci investasi sektor hilir bersumber dari kegiatan pengolahan sebesar US$ 299,17 juta, pengangkutan sebesar US$ 346,44 juta, kegiatan penyimpanan sebesar US$ 21,67 juta dan niaga sebesar US$ 44,98 juta.
Ego memastikan, membaiknya harga minyak global dan Indonesian Crude Price (ICP) menjadi indikasi membaiknya iklim investasi di sisa tahun ini.
Ia melanjutkan, secara global terjadi pemangkasan investasi hulu migas 30%. Hal senada disampaikan oleh SKK Migas beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Kementerian ESDM ogah komentari kelanjutan proyek Blok Masela dan proyek IDD
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto memastikan penurunan investasi migas tanah air jauh lebih rendah dari proyeksi penurunan investasi hulu migas secara global yang diproyeksi terpangkas hingga 30%.
Investasi hulu migas global awalnya diprediksi mencapai US$ 325 miliar, akibat pandemi covid-19 dan penurunan harga minyak, target ini terpangkas menjadi US$ 228 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News