kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   0,00   0,00%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Investasi pra-IPO bikin valuasi GoTo mendekati US$ 30 miliar


Jumat, 22 Oktober 2021 / 14:10 WIB
Investasi pra-IPO bikin valuasi GoTo mendekati US$ 30 miliar
ILUSTRASI. Sejumlah mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) terlibat dalam penggalangan dana pra-IPO GoTo dinilai akan memberikan keuntungan besar bagi ekosistem digital terbesar di Indonesia itu.

Dengan investasi sebesar US$ 400 juta, masuknya ADIA juga akan meningkatkan valuasi bisnis GoTo. Saat ini valuasi GoTo ditaksir mencapai US$ 30 miliar.

Agus Salim, Ekonom dan Ahli Keuangan Universitas Prasetiya Mulya mengatakan, suntikan investasi ADIA melalui pra IPO-nya GoTo menjadi salah satu tolak ukur keyakinan investor terhadap rencana IPO GoTo.

“Ini menunjukkan adanya confidence investor atas valuasi  dan rencana IPO GoTo, sehingga mereka berani untuk menyuntikan investasinya. Yang kedua, keyakinan bahwa IPO itu akan sukses,” ujar Agus dalam keterangannya, Kamis (21/10).

Baca Juga: Suntik US$ 400 juta, Abu Dhabi Investment jadi investor baru pra-IPO GoTo

Melalui penggalangan dana pra-IPO, GoTo dikabarkan membidik jumlah investasi sekitar US$ 1,5 miliar hingga US$ 2 miliar. Dengan dana sebesar itu, GoTo bakal memiliki likuiditas yang sangat besar pasca IPO yang rencananya dilakukan awal tahun depan.

Menurut Agus, keberhasilan pra-IPO GoTo akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan teknologi itu di pasar modal. Pasalnya, GoTo sebagai ekosistem digital memiliki model bisnis yang berbeda dibandingkan emiten yang sudah ada.

Apalagi GoTo didukung oleh  jutaan pelaku usaha yang menciptakan transaksi ekonomi ratusan triliun rupiah setiap tahunnya. 

“Secara umum kalau dilihat dari sisi ekonomi IPO GoTo akan menguntungkan. Akan banyak investor yang  berinvestasi di perusahaan-perusahaan teknologi dengan model bisnis yang kuat seperti GoTo. Yang terpenting dengan GoTo menjadi perusahaan publik hal itu akan menjadikan perusahaan lebih transparan dan proses bisnisnya semakin baik,” tambah Agus.

Sementara Reuters BreakingViews memperkirakan, valuasi GoTo sudah mencapai US$32 miliar. Valuasi tersebut merupakan lompatan besar mengingat saat melakukan kolaborasi bisnis Mei lalu, valuasi Gojek dan Tokopedia ini baru sekitar US$ 18 miliar. Reuters menilai masuknya sovereign wealth fund sekelas ADIA akan sangat strategis bagi IPO GoTo.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×