kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Investasi proyek pipa transmisi gas trans Kalimantan mencapai Rp 40 triliun


Jumat, 02 Agustus 2019 / 17:43 WIB
Investasi proyek pipa transmisi gas trans Kalimantan mencapai Rp 40 triliun


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus mengadakan Forum Group Discussion (FGD) demi mempersiapkan proyek pipa transmisi gas trans Kalimantan yang disebut memakan biaya Rp 35 triliun hingga Rp 40 triliun.

Director Chief Operating Officer (COO) Bakrie Indo Infrastructure A.D Erlangga mewakili PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang dihubungi Kontan.co.id bilang nantinya masih akan diadakan FGD di Pontianak pada September 2019.

Baca Juga: BPH Migas rencanakan FGD untuk proyek pipa trans kalimantan

"Yang kami tahu lelang akan terbagi menjadi beberapa ruas, namun untuk salah satu ruas Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan sudah dipastikan pemenangnya BNBR sehingga tidak dilelang," ungkap Erlangga, Jumat (2/8).

Asal tahu saja, BNBR merupakan pemenang lelang ruas Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan sepanjang 600 km yang dimenangkan sejak 2008 silam.

Berdasarkan data BPH Migas, sepanjang 2018 hingga 2027 terjadi surplus pasokan gas untuk wilayah Kalimantan. Puncak pasokan terjadi pada 2024 yang diperkirakan sebesar 2.609,49 MMscfd yang terdiri dari supply eksisting sebesar 1.388,09 MMscfd, project on going sebesar 26,91 MMscfd serta beroperasinya proyek Indonesia Deepwater Development dan ENI yang akan berkontribusi sebesar 1.218,20 MMscfd.

Erlangga menyebut, BNBR melihat proyek ini sebagai proyek yang potensial namun perseroan tetap menaruh perhatian pada ketersediaan supply dan demand. "Ada rencana ikut lagi, kami sedang Feasibility Study (Fs) untuk lihat kajian pasarnya," jelas Erlangga.

Baca Juga: BNBR tetap ingin lanjutkan proyek pipa gas di Kalimantan

Lebih jauh Erlangga memastikan pembangunan pipa transmisi dilakukan bertahap sesuai arahan BPH Migas. "Sejauh ini sudah terbangun 200 km Kepondang-Tambak Lorok sementara pembangunan lain semisal ada permintaan demand dan supply berjarak 80 km maka akan kita bangun sejauh itu," ujar Erlangga.

Masih menurut Erlangga, proyek ini belum masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional sehingga segala biaya investasi ditanggung oleh pemenang lelang. Ia berharap pemerintah bisa mempertimbangkan agar proyek ini masuk menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×