Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - CIKARANG. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan bahwa industri makanan dan minuman (mamin) Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Ini sejalan dengan perkembangan realisasi investasi yang dicatatkan oleh sektor ini.
Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza membeberkan bahwa realisasi investasi di sektor industri mamin mencapai Rp 22,63 triliun pada periode kuartal-I 2025. Capaian ini menandai minat investor terhadap industri mamin dalam negeri.
Dari total nilai investasi tersebut, Rp 9,03 triliun berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), sedangkan sisanya sebesar Rp 13,60 triliun dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Baca Juga: Lapangan Usaha Akomodasi dan Makanan Minuman Tumbuh Melambat 4 Tahun Terakhir
"Pada triwulan satu tahun 2025, ekspor industri makanan dan minuman berhasil menarik investasi sebesar Rp 22,63 triliun, dengan nilai PMA sebesar Rp 9,03 triliun dan investasi PMDN sebesar Rp 13,60 triliun, ini termasuk investasi Pepsico Indonesia Rp 3,3 triliun," ujar Faisol di agenda peresmian pabrik pertama Pepsico Indonesia di Cikarang, Rabu (18/6).
Kemudian, ia juga menjelaskan bahwa pada kuartal-I 2025 ini industri mamin berkontribusi sebesar 41,15% terhadap PBP (Produk Domestik Bruto) non-migas. Serta, berkontribusi sebesar 7,20% PDB secara nasional.
Baca Juga: Hore! Lays, Doritos, dan Cheetos Kembali Hadir di Pasar Indonesia
Pun, ternyata industri mamin juga telah banyak menyerap tenaga kerja. Di tahun 2024, sektor industri ini telah menyerap sebanyak 6,27 juta tenaga kerja.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa tingkat konsumsi makanan ringan di Indonesia cukup tinggi dan didominasi oleh usia milenial dan gen Z. Sepanjang tahun 2023, pasar makanan ringan di Indonesia bernilai US$ 3,7 miliar dan Faisol memperkirakan akan terus meningkat.
"Pada tahun 2023 pasar ini bernilai US$ 3,87 miliar dan diperkirakan (pasar produk makanan ringan di Indonesia) terus tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan per tahun itu sekitar 8,13% per tahun," pungkasnya.
Baca Juga: Menakar Peluang Pertumbuhan Industri Minuman Ringan di Tengah Perlambatan Ekonomi
Selanjutnya: The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunga, Dibayangi Ketidakpastian Geopolitik & Tarif AS
Menarik Dibaca: Mitigasi Gagal Bayar, OJK Minta Pindar Perkuat Manajemen Risiko
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News