Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat permohonan izin prinsip di sektor kelistrikan mencapai 20.000 megawatt (MW).
Kepala BKPM Franky Sibarani, mengatakan pihaknya akan terus mengawal konstruksi pembangunan pembangkit listrik guna mendukung program pemerintah membangun pembangkit listrik 35.000 MW.
"Listrik merupakan komponen penting dalam proses produksi dan kelangsungan industri," katanya, Kamis (22/10).
Ia berharap minat investasi di sektor tersebut bisa segera direalisasikan agar dapat dirasakan manfaatnya bagi kalangan industri dan masyarakat.
Hingga saat ini, proyek kelistrikan yang telah masuk tahap konstruksi telah mencapai 8.800 MW dengan nilai investasi lebih dari Rp16 triliun.
BKPM sendiri, lanjut Franky, aktif melakukan koordinasi dengan Kementerian ESDM dan PLN untuk menyelesaikan masalah terkait kelistrikan yang dialami para investor.
"Untuk listrik, kami tidak membentuk 'desk' khusus. Hanya menjalankan fungsi koordinasi saja. Sekarang kami yang dikejar-kejar apakah ada yang ingin diselesaikan lagi," katanya.
Kementerian ESDM menempatkan perwakilan yakni pejabat setingkat eselon I yang aktif membantu persoalan yang dialami oleh investor. Salah satu persoalan yang pernah mengemuka adalah masalah yang dialami investor di Banten, terkait menara yang terkendala permasalahan tanah yang membutuhkan dukungan dari PLN.
"Akhirnya langsung dikirim General Manager PLN, sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Kami hanya melakukan 'end to end service' untuk investor," kata Franky.
Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menambahkan, investasi di sektor kelistrikan itu ada yang ditujukan untuk dijual lagi ke PLN, serta ada pula yang digunakan untuk keperluan sendiri.
"Memang ada yang investasi di bidang listrik, ada juga yang merupakan perluasan dari industri utamanya, sehingga dia membangun pembangkit untuk dimanfaatkan memenuhi kebutuhan sendiri dan sisanya dijual ke PLN," katanya.
Berdasarkan data realisasi investasi triwulan III 2015, sepanjang periode Januari-September, sektor listrik gas dan air menyumbang kurang lebih Rp 37,9 triliun atau 9,5% dari total realisasi investasi.
Jumlah tersebut diperoleh dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp17,4 triliun (setara dengan 13,1% dari total PMDN) dan dari penanaman modal asing (PMA) sebesar US$ 1,6 miliar (setara dengan 7,5% dari total PMA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News