kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor Asing Semakin Serius Merambah Bisnis Properti di Indonesia


Sabtu, 29 Januari 2022 / 15:21 WIB
Investor Asing Semakin Serius Merambah Bisnis Properti di Indonesia
ILUSTRASI. Kawasan perkantoran di Jakarta, Senin (10/1). Investor Investor Asing Semakin Serius Merambah Bisnis Properti di Indonesia.


Reporter: Amalia Nur Fitri, Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

"Tidak hanya pengembang asing saja yang masuk, tapi juga pembeli asing. Ini bisa membuat kapasitas di bidang properti dalam negeri makin kuat," ujarnya.

Ia menyebutkan, sektor properti bisa berkontribusi lebih besar dari angka 2,7% terhadap PDB nasional. Ia sendiri berharap kontribusi bisa naik setidaknya mencapai 15% hingga 20%.

Direktur PT Ciputra Development Tbk (CTRA) Harun Hajadi berpendapat, jika investor asing bisa membangun dan men-deliver produk lebih bagus. Di mana hal itu belum tentu bisa dilakukan pengembang lokal, sehingga akan memicu mereka membuat standar lebih tinggi.

"Jadi sebenarnya untuk industri secara umum sangat bagus sekali," tuturnya kepada KONTAN, Jumat (28/1).

Baca Juga: Intiland Development (DILD) Menilai Positif Kehadiran Pengembang Asing di Indonesia

Ia melanjutkan, kerjasama dan kolaborasi juga patut dilakukan mengingat pengembang asing memiliki pengetahuan lokal yang kurang.

CTRA sendiri mengaku pihaknya tidak terlalu ngoyo untuk menjalin kolaborasi dengan pengembang asing atau investor asing. Pihaknya mengutamakan bisa berkolaborasi dengan partner yang memiliki lahan, tidak hanya kapital.

Namun, lanjut Harun, jika pihak pengembang asing memiliki lahan yang bisa digarap bersama, maka pihaknya bisa jadi akan sangat tertarik.

Direktur Pengembangan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Ivy Wong menilai, bersaing dengan pengembang asing merupakan sesuatu yang sehat. Malah, para pengembang lokal bisa belajar banyak dari pengembang asing.

Potensi pasar properti di Indonesia juga masih sangat besar seiring dengan jumlah penduduk Tanah Air yang besar, sehingga kebutuhan akan produk properti juga cukup besar. Sementara jumlah housing backlog mencapai 13 juta.

Baca Juga: Kawasan TOD Adhi Commuter Properti Didukung Platform Smart Digital Ecosystem

Alhasil, setiap pengembang properti punya kesempatan dan pasar yang bisa digali dan dikembangkan.

PWON juga terbuka apabila kelak nantinya bekerja sama dengan pengembang properti asing dalam menggarap suatu proyek. "Yang penting partner kami harus punya chemistry dan cocok untuk diajak kerja sama," ujar dia, Jumat (28/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×