kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Investor Baja Anyar Bakal Ramaikan Industri Domestik


Rabu, 19 Mei 2010 / 13:36 WIB
Investor Baja Anyar Bakal Ramaikan Industri Domestik


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Masuknya investor baru di sektor industri baja akan menambah ramai industri baja di tanah air. Dengan masuknya investor baru, tidak akan mengganggu pangsa pasar industri baja yang saat ini sudah ada. Dus, kebutuhan baja nasional bisa dipenuhi dari industri dalam negeri.

"Saat ini impor baja nasional masih cukup besar, dengan masuknya investor baru diharapkan bisa mengurangi porsi impor baja kita," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Iron and Steel Industry Assosiation Edward Pinem.

Edward bilang, hingga tahun lalu volume impor baja Indonesia lebih dari 3 juta ton per tahun. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah. Pasalnya, dalam tiga bulan pertama tahun ini saja, di pelabuhan Tanjung Priok sudah mencatat masuknya produk baja impor sebanyak 450.000 ton. Padahal, tahun lalu di periode yang sama impor baja melalui pelabuhan Tanjung Priok tercatat sebanyak 250.000 ton.

Padahal, imbuh Edward, konsumsi baja domestik juga masih cukup rendah. Edward mengatakan di konsumsi baja Indonesia rata-rata sekitar 25 kilogram per kapita per tahun. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan konsumsi baja di negara tetangga kita Malaysia yang sekitar 40 kg - 50 kg per kapita per tahun.

Edward menyarankan, investor baru di sektor baja ini bisa memproduksi produk baja dari sektor hulu dan memproduksi jenis baja yang selama ini belum diproduksi oleh industri di Indonesia. "Sehingga kebutuhan baja bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri dan Indonesia memiliki nilai tambah dari produk baja," kata Edward.

Edward juga berharap ArcelorMittal nantinya datang dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan. Sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru terkait dengan maslaah lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×