kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

Investor Inggris, Taiwan, Vietnam Lirik Hulu Migas Indonesia


Rabu, 03 Desember 2025 / 15:37 WIB
Investor Inggris, Taiwan, Vietnam Lirik Hulu Migas Indonesia
ILUSTRASI. Kegiatan operasional PT Pertamina Hulu Rokan.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SENTUL. Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Peningkatan Produksi/Lifting Migas mengungkapkan, sejumlah pemain baru dari Inggris, Vietnam, hingga Taiwan bersiap masuk ke hulu migas Indonesia.

Ketua Satgas Percepatan Peningkatan Produksi Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan, minat tersebut mencuat setelah acara grand launching eksplorasi migas yang digelar pekan lalu.

“Dari acara grand launching kemarin, ini ditindaklanjuti ada tim yang roadshow ke London. Ada 30 investor hadir, termasuk perusahaan besar seperti BP, Shell, Equinor dari Norwegia,” ujar Nanang usai ditemui di agenda Rapat Koordiasi Bidang Dukungan Bisnis SKK Migas – KKKS Tahun 2025 di Sentul, Bogor, Rabu (3/12).

Baca Juga: PLN Indonesia Power dan Wartsila Teken Kontrak Pasok PLTMG dan BMPP

Menurut Nanang, beberapa perusahaan bahkan langsung mengajukan minat serius. Salah satunya Upland, perusahaan berbasis Inggris, yang disebut sudah mengajukan permintaan terhadap tiga blok migas.

“Nah, bahkan ada yang newcomer, namanya Upland. Upland ini UK base ya, dan dia sudah request 3 blok,” kata Nanang.

Selain itu, CPC Corporation dari Taiwan yang menyatakan ketertarikan dan meminta komunikasi langsung dengan Satgas untuk mendapatkan pendampingan teknis.

Dari 10 prospek blok yang telah dikaji untuk tahun ini, seluruhnya sudah terserap oleh peminat. Pemerintah kini menyiapkan sekitar 60 blok tambahan untuk tahun berikutnya.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menambahkan, minat investor tidak hanya datang dari kawasan Eropa dan Asia Timur.

“Jadi tambahan sedikit selain perusahaan-perusahaan dari berbagai negara yang sebutkan Pak Nanang, ada juga dari Vietnam juga tertarik,” ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung memaparkan Indonesia memiliki 128 cekungan migas yang telah teridentifikasi. Dari jumlah itu, baru 20 yang dikembangkan, sementara 108 sisanya masih menyimpan peluang besar.

Baca Juga: Salah Persetujuan Pengadaan di Hulu Migas Berpotensi Pidana

"Pada tahun 2025 dan 2026, pemerintah mengalokasikan anggaran yang signifikan dan memberdayakan Badan Geologi untuk melakukan survei 2D dan 3D tingkat lanjut, yang membuka jalan bagi eksplorasi untuk membuka potensi sumber daya ini," kata Yuliot dalam acara Grand Launching Indonesia's Oil and Gas Exploration 2025, Selasa (25/11). 

Yuliot menekankan, pemanfaatan 108 cekungan tersebut penting untuk mengejar target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 BSCFD gas pada 2029.

Kementerian ESDM juga telah menyiapkan 75 blok migas yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan wilayah lepas pantai, baik melalui skema penugasan maupun lelang reguler. Saat ini terdapat sembilan blok yang sudah ditunjuk untuk dikembangkan oleh badan usaha, dan sejumlah blok lain akan menyusul.

Selanjutnya: Prada Akuisisi Versace Senilai US$ 1,4 Miliar: Babak Baru Dua Rumah Mode Italia

Menarik Dibaca: Promo Guardian Super Hemat 1-10 Desember 2025, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Maskara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×