kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Iperindo Masih Hadapi Tantangan SDM di Industri Perkapalan


Senin, 01 April 2024 / 16:13 WIB
Iperindo Masih Hadapi Tantangan SDM di Industri Perkapalan
ILUSTRASI. Pengurus Ipperindo.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Institusi Perkapalan dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) membahas berbagai persoalan dan kendala terkini yang tengah dihadapi oleh para anggota Iperindo, industri maritim, industri perkapalan, industri galangan, tarif dan lain sebagainya.

Menurut Ketua Umum Iperindo, Anita Puji Utami, saat ini industri sangat membutuhkan kaderisasi sumber daya manusia (SDM) pada industri maritim dan industri perkapalan nasional. Mengingat kebutuhan SDM untuk reparasi kapal setiap tahunnya selalu meningkat. 

Apalagi ditambah dengan adanya order dari pesanan untuk bangunan baru, seperti yang terjadi kini di Batam, ada tambahan bangunan baru berupa pembelian 50 set kapal tunda (tug boat) dan tongkang (barge).

“Kemarin saja, dengan adanya tambahan pekerjaan berupa perawatan kapal dari industri pelayaran yang sudah melakukan kegiatan secara maksimal, kebutuhan SDM pada industri perkapalan saja masih sangat kurang sekali," kata dia dalam keterangannya, Senin (1/4).

Baca Juga: Maret 2024, PMI Manufaktur Indonesia Catat Level Tertinggi Selama 2,5 Tahun

"Kita mengharapkan kaderisasi SDM pada industri perkapalan ini terutama ditekankan untuk pelatihan dan mampu mengantongi sertifikasi,” lanjutnya.

Sejak Program Tol Laut yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi pada 2015 lalu, dia bilang banyak SDM yang terserap di industri perkapalan dan galangan.  Tapi kini karena industri ini hanya hidup dari kegiatan reparasi dan perawatan kapal, banyak SDM-nya yang telah beralih profesi.

Anita menyampaikan, saat ini industri galangan masih belum ada lagi pesanan yang signifikan, kalau pun ada itu pun hanya satu sampai dua unit saja untuk bangunan baru. Sehingga bisa dikatakan industri ini sedang defisit order sejak berjaya pada waktu Program Tol Laut.

Terkait SDM industri perkapalan yang mampu dipasok oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin sejauh ini, Anita menyebutkan, jumlahnya tak lebih dari hanya 1.000 orang per tahun. Padahal, jumlah kapal saat ini yang naik dock per tahun mencapai 30 ribu unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×