kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Iress tuding ada rekayasa di bursa Dirut Pertamina


Kamis, 20 November 2014 / 19:47 WIB
Iress tuding ada rekayasa di bursa Dirut Pertamina
ILUSTRASI. Warugunung Toll Gate in Karangpilang, Surabaya, East Java.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Proses seleksi calon Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (persero) masih bergulir sampai saat ini. Menteri BUMN Rini Soemarno berjanji segera mengumumkan posisi Dirut Pertamina ini pada akhir November ini.

Proses seleksi Dirut Pertamina mengundang perhatian banyak kalangan. Terlebih masuknya PT Daya Dimensi Indonesia (DDI) selaku pihak ketiga yang melakukan assesment proses seleksi ini. Seleksi Dirut Pertamina pun semakin mengundang kritik sehubungan ada dugaan keterkaitan dengan Ongky Soemarno, kakak dari Rini. 

"Kalau sudah kaya begitu kan untuk apa kita percaya. Jelas itu rekayasa. Jelas ada intervensi keluarga Soemarno untuk memaksakan menggunakan PT DDI, padahal lembaga assesment yang lebih baik masih banyak," kata Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies (IRESS) Marwan Batubara, Kamis (20/11).

Marwan juga menyayangkan proses seleksi bos Pertamina itu tidak melalui lembaga lain yang jauh lebih baik dan terbebas dari berbagai spekulatif negatif seperti yang berkembang saat ini. "Kenapa harus menunjuk DDI, padahal kan bisa melalui Pusat Psikologi Angkatan Darat (PSiAD) atau justru lebih baik lagi jika juga melalui uji integritas KPK dan PPATK," ujarnya.

Marwan juga menyesalkan sikap Presiden Joko Widodo yang cenderung membiarkan permasalahan tersebut bergulir. Seharusnya, sebagai pemimpin tertinggi di negera ini, Jokowi tidak boleh membiarkan proses seleksi Direksi BUMN sekaliber Pertamina dicampuri kepentingan suatu kelompok. "Kalau seperti itu akhirnya itu kita bisa membaca skema KKN-nya. Dan Presiden Jokowi akan sama menusuknya jika membiarkan ini semua," tegasnya.

Sementara itu, hal yang senada juga diungkapkan oleh mantan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian era Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur), Rizal Ramli. Ia menilai penujukkan PT DDI sebagai konsultan assesment Dirut dan Direksi Pertamina oleh Menteri BUMN Rini Soemarno rawan praktek KKN dan diragukan kapabilitasnya. Pasalnya, informasi yang diterima, Rini Soemarno melibatkan pihak eksternal PT DDI yang ternyata masih berkaitan dengan keluarga Soemarno.

"Saya mohon maaf pada Menteri BUMN, Rini Soemarno agar mawas diri, menghentikan praktek-praktek KKN. Dia telah melibatkan kedua abangnya dalam pemilihan direksi Pertamina melalui penunjukan PT DDI," ungkap Rizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×