kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isyarat penggunaan Premium akan dipangkas


Sabtu, 09 Juni 2018 / 12:07 WIB
Isyarat penggunaan Premium akan dipangkas


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini masyarakat boleh bernafas lega. Pemerintah mewajibkan premium harus tersedia di seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jawa, Madura dan Bali.

Tapi tahun depan, tampaknya pemerintah mulai mengkaji penghapusan premium dari SPBU. Indikasinya, pemerintah dan DPR tengah membahas pemberian anggaran subsidi untuk Pertalite dan Pertamax series.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto menyebutkan, pemerintah suatu hari bisa saja mensubsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kualitas bagus. "Ada rapat kerja dengan Komisi VII DPR, ada usulan bagus dari DPR, diterima dan sedang dibahas. Jadi someday yang akan disubsidi itu BBM yang berkualitas bagus, Pertalite atau Pertamax," ujar Djoko Jumat (8/6).

Jika subsidi BBM beralih untuk bahan bakar minyak (BBM) berkualitas bagus, secara otomatis masyarakat bisa meninggalkan bahan bakar dengan kualitas jelek. Seperti BBM premium. "Masyarakat itu enggak mau tahu soal jenisnya, tapi soal harga saja. Bagus juga itu usulannya (DPR). Biarkan saja premium mahal, jadi enggak ada yang beli. Masyarakat membeli kualitas bagus. Ini sedang dibahas,"katanya.

Pemerintah berharap, kebijakan mensubsidi BBM berkualitas bagus bisa dilakukan pada tahun depan. "Mudah-mudahan," ujarnya.

Atas wacana tersebut, Pertamina menyambut baik jika ada subsidi BBM berkualitas bagus. Menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina Adiatma Satdjito, dengan adanya subsidi BBM berkualitas bagus, maka seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati BBM berkualitas tinggi. Menurut kami itu bagus, karena bahan bakarnya jadi lebih baik," ujarnya, Jumat (8/6).

Apalagi menurut Adiatma ke depan Indonesia harus menggunakan BBM berkuliatas tinggi terutama dengan kewajiban penggunaan BBM standar Euro 4 yang akan mulai diterapkan akhir tahun 2018. "Kalau bicara kualitas, Euro makin tinggi, itulah yang makin bagus," kata Adiatma.

Saat ini Pertamina tidak mengusulkan kenaikan harga BBM umum. Sementara SPBU asing, seperti Shell dan Total sudah menaikkan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×