Reporter: Mimi Silvia | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) masih aktif pada bisnis pertambangan. Menurut Direktur ITMG Leksono Poeranto, semua area tambangnya sampai saat ini dalam status aktif.
Namun, saat ini ITMG sedang memulai menyusun rencana penutupan tambang untuk unit tambang yang ada di Kalimantan Selatan.
Sekadar info, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melalui anak usaha PT Kitadin yang mengoperasikan dua izin usaha pertambangan (IUP) dan biasa disebut sebagai Kitadin Embalut dan Kitadin Tandung Mayang.
Pada akhir tahun ini akan menyelesaikan operasi komersialnya karena habisnya cadangan batubara. Pada tahun 2014, Kitadin Tandung Mayang berkontribusi sebesar 6,4 persen terhadap total produksi perseroan yang berjumlah 29.850.000 ton.
Saat ini, ITMG sedang mencari peluang untuk bisa mendapatkan lahan tambang baru, baik akuisisi maupun kerjasama. " Kita sedang mencari peluang di mana saja, terutama di Kalimantan Timur," kata Leksono.
Tahun ini, ITMG membelanjakan barang modal (capex) sebesar US$ 54 juta. Semua capex ini berasal dari dana internal. "Sudah terpakai hampir 75% lebih untuk menambah infrastruktur pendukung, seperti jalan, dll," tutup Leksono.
Pada Semester I 2015, penjualan batubara ITMG kepada pihak ketiga mencapai US$ 739,17 juta dibandingkan US$ 895 juta pada periode yang sama tahun lalu. Sementara penjualan batubara pada pihak berelasi sebesar US$ 78,18 juta dan penjualan dari jasa sebesar US$ 7,1 juta. Turunnya penjualan disebabkan karena ada penurunan permintaan dari beberapa negara utama.
Untuk tahun ini, ITMG sudah memiliki beberapa komitmen untuk menjual 33,76 juta metrik ton batubara ke beberapa pembeli. Batubara tersebut akan dikirimkan secara periodik mulai tahun 2015 hingga 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News