Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan tembaga dan emas PT Freeport Indonesia (PTFI) merosot sepanjang kuartal I-2025.
Berdasarkan laporan Freeport-McMoRan Inc (FCX), penjualan tembaga PTFI tercatat 290 juta pound, turun 41,17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 493 juta pound.
Penurunan penjualan ini sejalan dengan produksi tembaga yang susut 39,71% menjadi 296 juta pound, dibandingkan produksi 491 juta pound pada kuartal I-2024
Penjualan emas juga turun tajam. Sepanjang Januari–Maret 2025, penjualan emas PTFI hanya mencapai 125.000 ounce, anjlok 77,8% dibandingkan realisasi kuartal I-2024 yang sebesar 564.000 ounce. Produksi emas tercatat 284.000 ounce, lebih rendah 47,8% dibandingkan produksi 545.000 ounce pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Kantongi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga, Freeport: Terima Kasih ke Bahlil dan Budi
Manajemen FCX menyebutkan, penurunan kinerja ini dipengaruhi oleh pekerjaan pemeliharaan besar pada fasilitas pengolahan PTFI serta tertundanya ekspor konsentrat akibat izin ekspor baru yang baru diperoleh pada 17 Maret 2025.
"Di Indonesia, seperti yang telah kami bahas sebelumnya, tingkat operasional kami pada kuartal ini terpengaruh oleh kegiatan pemeliharaan pada salah satu SAG mill kami. Hal tersebut menyebabkan penurunan tingkat penggilingan sebesar 25% selama kuartal tersebut. Pekerjaan pemeliharaan ini dijadwalkan bersamaan dengan upaya kami untuk memperpanjang izin ekspor, yang diterima pada pertengahan Maret," kata Presiden Freeport-McMoRan Kathleen Quirk dikutip Minggu (27/4).
Baca Juga: Permen Terbit, Freeport Resmi Dapat Perpanjangan Ekspor Konsentrat hingga Juni 2025
Meski begitu, Freeport tetap optimistis produksi dan penjualan akan membaik sepanjang tahun ini. Freeport menargetkan penjualan tembaga mencapai 1,6 miliar pound dan penjualan emas sekitar 1,6 juta ounce hingga akhir 2025.
Sementara itu, FCX mencatatkan belanja modal untuk PTFI sebesar US$800 juta atau sekitar Rp13,46 triliun pada kuartal I-2025. Belanja tersebut meliputi US$600 juta untuk proyek pertambangan besar dan US$200 juta untuk pembangunan smelter baru serta fasilitas pemurnian logam mulia (PMR).
Secara total, belanja modal FCX pada kuartal I-2025 mencapai US$1,2 miliar atau setara Rp20,19 triliun. FCX menargetkan total capex konsolidasi sebesar US$5 miliar atau sekitar Rp84,12 triliun sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Kemendag Berikan Surat Persetujuan Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport 1,4 Juta Ton
Selanjutnya: Liverpool vs Tottenham: Prediksi Susunan Pemain, Jadwal, Link Live Streaming
Menarik Dibaca: Bank Mandiri Realisasikan KUR Rp 12,8 Triliun, Mayoritas ke Sektor Produktif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
