kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.403.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.718   7,00   0,04%
  • IDX 8.657   -53,52   -0,61%
  • KOMPAS100 1.182   -11,11   -0,93%
  • LQ45 848   -7,02   -0,82%
  • ISSI 309   -1,55   -0,50%
  • IDX30 438   -4,20   -0,95%
  • IDXHIDIV20 507   -6,34   -1,24%
  • IDX80 132   -1,12   -0,84%
  • IDXV30 139   -1,90   -1,35%
  • IDXQ30 139   -1,98   -1,40%

Jababeka (KIJA) Pacu Pengembangan Kawasan TOD di Kota Mandiri Jababeka


Selasa, 09 Desember 2025 / 15:18 WIB
Jababeka (KIJA) Pacu Pengembangan Kawasan TOD di Kota Mandiri Jababeka
ILUSTRASI. PT Jababeka Tbk (KIJA) terus memperkuat ekosistem terintegrasi di Kota Jababeka, salah satunya melalui pembukaan Jababeka Green Market.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jababeka Tbk (KIJA) terus memperkuat pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) di Kota Mandiri Jababeka, Cikarang. 

Upaya ini turut mendapat perhatian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yang melakukan kunjungan lapangan untuk meninjau rencana integrasi jaringan transportasi di Kabupaten Bekasi dan sekitarnya.

Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Kemenhub, Risal Wasal  menyampaikan bahwa langkah ini memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta dalam percepatan implementasi kawasan TOD (Transit Oriented Development) khususnya di Kota Jababeka sebagai bagian dari kawasan strategis nasional.

Menurut Risal, informasi terkait pola perjalanan masyarakat, perkembangan moda transportasi, dan rencana integrasi kawasan menjadi masukan penting bagi Kemenhub dalam pemetaan kebutuhan mobilitas di Wilayah Cikarang Raya.

Baca Juga: Jababeka (KIJA) Resmikan Green Market, Perkuat Ekosistem Komersial Terintegrasi

“Kami melihat potensi besar bagi peningkatan kemudahan mobilitas masyarakat melalui konektivitas antarmoda yang mulai terbangun di Kota Jababeka. Kami terbuka untuk melanjutkan pembahasan teknis bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan kawasan guna melihat peluang sinergi ke depan, apabila dibutuhkan,” ungkap Risal, dalam keterangan resminya, Selasa (9/12/2025). 

Dia melanjutkan, audiensi ini juga menjadi forum pertukaran informasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pengelola kawasan, membahas dinamika mobilitas masyarakat serta peluang penguatan konektivitas di masa mendatang. 

Kajian akademisi saat ini mencatat sekitar 770 ribu perjalanan harian terjadi di Cikarang Raya, dengan 46% di antaranya berasal dan menuju Jababeka. Data ini menegaskan peran strategis Kota Jababeka sebagai pusat ekspansi penduduk dan industri, sekaligus menyoroti urgensi sistem transportasi yang lebih terintegrasi.

Menanggapi kunjungan audiensi dari Ditjen Intram, Jababeka terus memperkuat pengembangan kota mandiri melalui konsep Transit-Oriented Development (TOD). 

Saat ini Kota Jababeka dilengkapi beragam moda transportasi publik, mulai dari AO Shuttle, DAMRI rute Jababeka–Bandara Soekarno-Hatta, Primajasa rute Jababeka–Bandung, hingga feeder Swatantra S01. Kehadiran KRL Cikarang serta layanan BISKITA yang terkoneksi LRT ikut memperkuat aksesibilitas kawasan. 

Baca Juga: KIJA Groundbreaking Proyek Jababeka Bizpark Tahap II, Targetkan Rampung di Akhir 2026

Ke depan, proyek MRT Fase III Cikarang–Balaraja dan perluasan Commuter Line hingga Cikampek bakal menjadi tulang punggung konektivitas regional.

Presiden Direktur PT Graha Buana Cikarang, Ivonne Anggraini, menyebutkan penyempurnaan konsep ini diharapkan dapat menciptakan sistem mobilitas yang lebih efisien, aksesibel, dan terintegrasi bagi penghuni, pekerja, dan pelaku bisnis.

“Melalui pembangunan sistem infrastruktur terpadu dan perluasan jaringan transportasi massal, kami membuka peluang kolaborasi strategis dengan pemerintah maupun pelaku industri swasta lainnya,” sebutnya. 

Ia mengatakan, kemitraan multipihak ini menjadi kunci untuk menghadirkan moda transportasi yang adaptif, terintegrasi, dan berkelanjutan, sehingga Jababeka mampu mengakomodasi kebutuhan mobilitas jangka panjang dan dinamika pertumbuhan kawasan. 

Baca Juga: Upaya Jababeka (KIJA) Jadi Pengelola Kawasan Industri Terintegrasi

Dari sisi operasional bisnis, Kota Jababeka ditopang oleh infrastruktur kawasan yang matang. Cikarang Dry Port berfungsi sebagai pusat logistik terpadu yang meningkatkan efisiensi rantai pasok dan mempermudah proses distribusi. 

Selain itu, lokasi strategis Kota Jababeka, dekat Pelabuhan Patimban dan Bandar Udara Kertajati juga menjadi nilai tambah bagi perusahaan yang membutuhkan akses distribusi cepat dan berkelanjutan.

“Dengan peningkatan infrastruktur transportasi, logistik, dan jaringan pendukung kawasan, Jababeka tidak hanya menghadirkan efisiensi mobilitas dan operasional industri, tetapi juga membangun lingkungan kota yang layak huni dan modern,” tutup Ivonne. 

Baca Juga: Jababeka (KIJA) Optimistis Raih Targat Marketing Sales Rp 3,5 Triliun Tahun Ini

Selanjutnya: Beri Klarifikasi dan Minta Maaf, Dirut PLN: Pemulihan Listrik Aceh Belum Capai 93%

Menarik Dibaca: Promo Guardian 9-10 Desember 2025, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Aveeno-Listerine

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×