Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perikanan Indonesia membangun ekosistem pangan berkelanjutan yang fokus pada kualitas operasional bisnis perikanan pada 2022, usai menjadi anggota dari BUMN Holding Pangan atau ID FOOD.
Anak perusahaan ID FOOD yang bergerak di sektor perikanan ini akan memastikan tiga tujuan dari ekosistem perikanan yang berkelanjutan yakni ketersediaan perikanan, keterjangkauan produk perikanan kepada masyarakat, dan inklusivitas nelayan.
Direktur Utama Perikanan Indonesia Sigit Muhartono mengatakan, ekosistem perikanan yang berkualitas dimulai dari pengumpulan raw material atau bahan baku ikan yang berkualitas.
Adapun untuk mendapatkan bahan baku ini, PT Perindo akan menggenjot penyerapan ikan nelayan sebagai off taker, kerja sama dengan pemilik kapal besar, mengambil dari pasar bebas, dan menangkap ikan dengan kapal milik sendiri.
Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Targetkan Pendapatan di Atas US$ 700 Juta Tahun Ini
Selanjutnya, bahan baku ikan ini akan dilakukan processing atau pengolahan sebelum dilakukan penjualan. Dalam proses pengolahan, PT Perindo akan fokus ke arah hilirisasi produk untuk memaksimalkan nilai tambah.
Untuk mendukung ekosistem yang berkelanjutan, PT Perindo juga didukung dengan infrastruktur existing di 15 cabang di seluruh Indonesia. Infrastruktur yang dimaksud yakni Unit Pengolahan Ikan (UPI), Cold Storage, Air Blast Freezer, pabrik es, docking kapal, hingga pelabuhan perikanan berkelas samudera dan nusantara.
“Dengan membangun ekosistem perikanan dari hulu dan hilir ini, kami ingin berkontribusi dalam program pemerintah Lumbung Ikan Nasional sekaligus berkontribusi menyumbang devisa berupa ekspor hasil laut Indonesia,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (9/2).
Sigit menjelaskan, industri perikanan di Indonesia sudah mencapai self-sufficiency level di atas 100%. Artinya, kebutuhan domestik sudah bisa dipenuhi untuk produksi domestik.
Kini, PT Perindo akan fokus pada pasar ekspor yang masih harus digarap. Pasalnya, kontribusi pasar ekspor PT Perindo masih sekitar 10% dari total produksi tahun 2021, sedangkan 90% sisanya didominasi oleh pasar domestik.
Baca Juga: Catatkan Kenaikan Ekspor 30%, STP Terus Tingkatkan Kualitas Produk Perikanan
Potensi pasar perikanan sangat besar. Seperti diketahui, Indonesia adalah 6 besar negara dengan Zona Ekonomi Eksklusif terbesar di dunia dan memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Kapitalisasi produk perikanan di dunia mencapai US$ 178 miliar. Akan tetapi, volume pasar Indonesia hanya menyumbang US$ 4 miliar atau tidak lebih dari 3%.
Jangkauan ekspor PT Perindo sudah tersebar ke 9 negara, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Filiphina, China, Singapura, Mesir, Taiwan, dan Korea Selatan.
Oleh karena itu, didukung dengan potensi yang besar, PT Perindo akan memperbaiki ekosistem sourcing ikan dengan menjadikan nelayan sebagai prioritas. Mitra nelayan Perindo saat ini tercatat 1.400 nelayan.
“Dengan menambah potensi penangkapan ikan baik dari serapan nelayan, tangkapan dengan kapal sendiri dan kerja sama dengan mitra pemilik kapal, maka target tangkapan ikan tahun ini mencapai 22.041 ton,” ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menekankan, BUMN sektor pangan harus memiliki kemandirian ekosistem pangan. Menurut dia, BUMN harus memiliki roadmap mengenai ekosistem pangan.
Baca Juga: AP I Dukung Layanan Ekspor Kargo Komoditas Unggulan dari Bali & Manado ke Jepang
Melalui ID FOOD, Erick mendorong peningkatan supply chain pangan dan menjaga stabilitas rantai pasok pangan dengan baik. Ia juga mengajak bergotong royong membangun Ekosistem Indonesia yang terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan semua kalangan baik lembaga kementerian, swasta, UMKM, petani, nelayan, termasuk BUMN sektor lainnya.
Direktur Utama ID FOOD Arief Prasetyo Adi menambahkan, potensi perikanan cukup besar, oleh karenanya ekosistem pangan sektor perikanan ke depan akan meningkatkan kerja sama distribusi channel market retail baik pasar - pasar tradisional maupun pasar modern.
“Perluasan kerja sama market retail sektor perikanan diharapkan masyarakat dapat menjangkau komoditas ikan dengan mudah hingga ke pelosok daerah, kerja sama koperasi, BUMDes, pasar tradisional, hingga modern market,” tandas Arief.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News