kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,00   -3,02   -0.34%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jadi Penopang Ekonomi KSB, AMMAN Pastikan Batu Hijau Bisa Ditambang Sampai 2030


Minggu, 06 November 2022 / 19:19 WIB
Jadi Penopang Ekonomi KSB, AMMAN Pastikan Batu Hijau Bisa Ditambang Sampai 2030
ILUSTRASI. Tambang Amman Mineral


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) memastikan bahwa usia tambang Batu Hijau bisa sampai 2030. Tadinya tambang tersebut dinyatakan habis pada 2016, namun setelah tambang itu diakuisisi Medco Group maka dilakukan eksplorasi sehingga cadangan baru ditemukan.  

Kartika Octaviana Head Of Corporate Communications PT Amman Mineral Nusa Tenggara bilang sebelum tahun 2016 ketika diakuisisi Medco Group, tambang yang dulunya milik Newmont itu berada di fase 7 yang dikatakan sudah habis cadangan emasnya. "Tetapi begitu kita eksplor lagi, ternyata ada fase 8 dengan cadangan baru," ungkap Kartika dalam Gathering Media, akhir pekan lalu.

Ia mengatakan, setelah dilakukan eksplorasi maka usia cadangan di Batu Hijau bisa sampai 2030. Dorongan untuk eksplorasi ada keekonomian lantaran harga emas naik dan dilakukan efesiensi. "Jadi ini bukan proyek rugi, belum lagi tambang Elang yang masih dieksplorasi," kata dia.

Maka itu, kata Kartika dengan diakuisisi tambang emas Newmont itu oleh Amman Mineral maka perusahaan masih bisa berkontribusi kepada ekonomi masyarakat Sumbawa Barat saat ini Amman Mineral merepresentasikan 95% PDB Sumbawa Barat dan lebih dari 50% tenaga kerja Amman adalah orang lokal. Untuk Amman Group pekerjanya ada 4.000 dan untuk mitra bisnis 5.500

"Kami menerapkan hal yang sama karena ada Perda Kabupaten, serapan lokal wajib 50%. Total pekerja lokal di Amman dan mitra ada sekitar 7.000 pekerja lokal," kata dia.
Dengan banyaknya pekerja di sana, perusahaan sangat rutin dalam mengakomodasi aspirasi pekerja. "Pertemuan regular dengan manajemen biasa dilakukan dan kami selalu laporkan ke Disnaker 6 bulan sekali," terang dia.

Ia menegaskan pihaknya juga terus konsen dengan keselamatan kerja, pembuangan limbah hasil pengolahan, dan proyek smelter. "Untuk tailing pipa kami itu 125 meter ke palung laut yang sangat dalam sekitar 3.000 meter dan secara regular itu dilaporkan ke Kementerian ESDM," ujar dia.

Sementara untuk smelter, pihaknya sudah mengeluarkan uang US$ 465 juta atau 47% dari total investasi smelter sekitar US$ 982 juta. "Kami tidak akan mundur untuk bangun smelter. Sudah 47% dana yang terserap," kata dia.

AMMAN juga akan membangun pembangkit gas untuk keperluan smelter. "Saat ini kami pakai PLTU kapasitas 120 MW, dan nanti kami pakai PLTG kapasitas 450 MW," kata Priyo Pramono Head of Social Impact Amman Mineral.

Pengelolaan Tailing Transparan

Perusahaan telah mengelola tailing dengan sangat transparan karena diuji oleh pihak independen. Selain itu, perusahaan sudah membangun pipa sepanjang 6 kilo ditambah pipa ke palung laut 125 meter. 

Pihaknya juga melakukan pemantauan pipa tailing secara berkala dengan setiap kilometer ada alat deteksi sebanyak 28 titik yang datanya diambil setiap triwulan. "Perawatan 1 tahun sekali. Kemarin kalau perawatan itu undangan KLH, Kementerian ESDM dan Dinas Lingkungan Hidup," kata Priyo Pramono Head of Social Impact Amman Mineral.

Ia mengatakan, biasanya banyak perusahaan tambang tidak dipenuhi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dalam membuang tailing karena persyaratan teknis tidak dipenuhi. "Harus palung dalam jarak beberapa meter," kata dia.

Ia menyatakan dengan pipa yang menjorok ke palung laut maka tailing yang dihasilkan akan langsung masuk ke dalam palung. "Palung laut itu sekitar 3.000 meter," ujar dia.

Priyo mengatakan penempatan tailing perusahaan tidak ada upwelling atau tekanan air ke atas permukaan laut. Sehingga ketika pihak independen meneliti atas ikan yang ada di sana tidak sama sekali ditemukan masalah. "Studi untuk penelitian ini 1,5 tahun oleh Kementerian LHK. Jadi diteliti dampak tangkapan nelayan, jumlah ikan bertambah, jadi tidak terbukti," ujar dia.

Transformasi CSR

Sementara itu, Kartika Octaviana Head Of Corporate Communications PT Amman Mineral Nusa Tenggara mengatakan pihaknya telah melakukan transformasi dalam CSR. Jika nantinya Amman Mineral keluar dari Sumbawa maka dampak sosial yang telah dibuat akan terus berjalan.

"Jujur ini bertranfromasi signifikan dalam program CSR. Memberikan edukasi ke masyarakat misalnya pegembangan ternak itu tidak ada lagi memang masih terus dilakukan. Kami terus berkomunikasi," ujar dia.

Sementara itu, Priyo Pramono Head of Social Impact Amman Mineral mengatakan pengembangan kapasitas diri menjadi fokus utama perusahaan dalam melakukan kegiatan CSR. Sebab, perusahaan melihat di Kabupaten Subawa Barat (KSB) ada 95% lulus SMA.

Tetapi yang melanjutkan ke universitas tidak banyak, apalagi terserap dunia kerja juga lebih tidak banyak. "Maka kami buat sebuah programing, ada 100 kami mulai dan 10 masuk. Kita pelajari, jadi stanting itu 30%. Kenapa gak bisa bersaing? Ya stanting," ujar dia.

Ia mengatakan, jika 1.000 hari tidak diperbaiki maka seumur hidup otaknya tidak bisa mengejar. "Jadi kami launching program stanting, dari anak belum lahir dan sampai SMA. Ini barangnya tidak kelihatan," urai dia.

Priyo mengatakan bahwa pihaknya punya tiga pilar yakni sumber daya manusia, penguatan ekonomi dan pariwisata berkelanjutan. "Kami riset 1 tahun hasilnya pariwisata, kami investasi banyak banget untuk menjadikan KSB sebagai area pariwisata. Salah satunya yang ikut pengembangan SDM kita jauhkan dari tambang bukan untuk direkrut. Atau pekerjaan yang 10 tahun masih relevan," terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×