kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Jadwal operasional pembangkit terganggu wabah corona, ini tanggapan PLN


Minggu, 08 Maret 2020 / 20:36 WIB
Jadwal operasional pembangkit terganggu wabah corona, ini tanggapan PLN
ILUSTRASI. Wabah corona juga ikut menganggu sektor energi, termasuk menghambat proyek ketenagalistrikan


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

Mengenai potensi terganggunya sejumlah pembangkit ini, Djoko memastikan bahwa hal itu tidak akan mengganggu pasokan listrik PLN maupun jumlah cadangan daya alias reserve margin kelistrikan nasional.

Menurutnya, reserve margin listrik sudah berada di angka 30% ke atas sehingga aman untuk menjamin keandalan pasokan listrik. Selain itu, dampak dari Corona ini ikut membuat ekonomi dan industri lesu. Alhasil, kebutuhan energi, terutama listrik juga diproyeksikan akan stagnan atau menurun.

Baca Juga: Wabah virus corona berpotensi ganggu jadwal proyek pembangkit listrik

Artinya, kata Djoko, sekali pun ada sejumlah pembangkit yang meleset dari target, hal itu tidak akan mengganggu neraca daya listrik. "Jadi jangan hanya melihat pembangkit saja. Beban dan supply-demand nya juga bagaimana? kan menyeimbangkan itu. Reserve margin kita juga terjaga, jadi no problem," terangnya.

Adapun, merujuk pada data dari Kementerian ESDM, dari megaproyek 35.000 MW, pada tahun ini ditargetkan akan ada tambahan sebanyak 8.722 MW. Jumlah itu terdiri dari 8.171 MW pembangkit yang berasal dari energi fosil dan 551 MW sisanya berasal dari energi terbarukan.

Dari program 35.000 MW itu, sekitar 33.800 MW atau 96% telah dieksekusi baik yang sudah beroperasi maupun konstruksi. Sementara sekitar 1.600 MW atau 4% sisanya masih dalam tahap perencanaan dan pengadaan. Pemerintah mengklaim, penyelesaian megaproyek 35.000 MW ini disesuaikan dengan pertumbuhan kebutuhan listrik.

Baca Juga: Pertumbuhan listrik loyo, BUMN diminta pakai listrik dari PLN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×