kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jaga kinerja, Pertamina Targetkan Rencana Kerja Agresif


Rabu, 27 April 2022 / 14:16 WIB
Jaga kinerja, Pertamina Targetkan Rencana Kerja Agresif
ILUSTRASI. Pengeboran migas Pertamina yang dilakukan Pertamina Hulu Energi


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina menargetkan rencana kerja agresif disisa tahun ini untuk mendukung ketahanan energi nasional.

Adapun, pada kuartal I 2022, PHE mencetak produksi  523 MBOPD (ribu barel minyak per hari) untuk minyak serta 2.612 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) untuk gas. PHE juga telah menyelesaikan pemboran sumur pengembangan sebanyak 144 sumur dan sumur eksplorasi sebanyak 2 sumur.

Direktur Pengembangan & Produksi PHE Wiko Migantoro mengungkapkan, pencapaian Subholding Upstream Pertamina tidak lepas dari kolaborasi, sinergi, dan dukungan seluruh pemangku kepentingan.

“Saat ini produksi gas terbesar berasal dari PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan produksi minyak terbesar berasal dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR),” kata Wiko dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (27/4).

Pada tahun 2022, Subholding Upstream mempunyai rencana kerja yang agresif antara lain pemboran sumur pengembangan sebanyak 813 sumur; pemboran sumur eksplorasi sebanyak 29 sumur, penambahan rencana kerja workover; perawatan sumur, dan reaktivasi sumur; memastikan onstream pengembangan OPLL 2A, SLO Stage 1 Rokan, Jambaran Tiung Biru, ABG Gantar Optimasi, Zulu Phase 2; maintenance dan peningkatan integritas fasiltas produksi; serta mendorong capaian dari waterflood di PEP, PHE, PHI.

Baca Juga: Tiga Jurus Subholding Pertamina Dongkrak Produksi Migas

Selain itu, dalam aspek pemenuhan peraturan yang berlaku, Subholding Upstream selalu berkomitmen menerapkan implementasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang mendukung program pemerintah dalam rangka meningkatkan kapasitas nasional kapasitas nasional dan multiplier effect bagi keseluruhan industri dalam negeri.

Di Kuartal I-2022 ini, Subholding Upstream Pertamina berhasil mencatatkan capaian TKDN hingga 50,41%. Capaian TKDN ini diperoleh dari kegiatan pengadaan di seluruh lingkungan Subholding Upstream dengan TKDN Barang sebesar 28,97% dan TKDN Jasa sebesar 80,51%.

Sementara itu, untuk aspek biaya, Subholding Upstream juga terus mendorong strategi cost optimization sebagai salah satu budaya perusahaan melalui program OPTIMUS (Optimization Upstream).

Pada tahun 2022, upaya untuk optimasi biaya dan pertumbuhan pendapatan terus dilakukan dengan target sebesar US$ 160 juta. Hingga Maret 2022 Subholding Upstream Pertamina mencatatkan optimasi biaya sebesar US$ 33,3 juta.

Baca Juga: Insentif Migas Ikut Dorong Kinerja Hulu Pertamina

Wiko menegaskan, Subholding Upstream Pertamina memiliki berbagai macam inisiatif dalam pencapaian target yang telah disepakati. Strategi yang dijalankan antara lain melalui penyusunan strategi dekarbonisasi dan Environmental Social & Governance (ESG) Score, pengusulan fiskal insentif, meningkatkan kegiatan secondary-tertiary recovery, rejuvinasi struktur dan reaktivasi sumur suspended.

PHE juga menargetkan peningkatan upstream plant realibility, akuisisi operator/blok migas dalam & luar negeri, percepatan eksplorasi dan fast track talenta unggul yang inklusif.

Wiko mengungkapkan, PHE turut memperhatikan aspek Health, Safety, Security, & Environment (HSSE). Hal ini tercermin dari capaian zero number of accident (NoA) dan jam kerja selamat sebanyak 94.500.000 hours pada periode triwulan pertama 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×